SAMARINDA – Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Kaltim, terpaksa harus menarik atletnya setelah memastikan diri untuk tidak ikut serta dalam menghadapi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Bali, yang rencananya akan bergulir dari 20-30 Juli 2025.
Hal ini seperti yang dikatakan Ketua Harian PCI Kaltim, Andi Iriyadi. Ia menjelaskan, anggaran menjadi masalah utama pembatalan untuk mengikuti Kejurnas tahun ini. Padahal kejuaraan tersebut sebagai ajang seleksi nasional, persiapan SEA Games mendatang.
“Kami tidak punya dukungan dana untuk berangkat,” ujar Andi Iriyadi, dilansir dari RRI Samarinda.
Ia menyebut, biasanya KONI Kaltim membantu setiap cabang olahraga (cabor) yang dinaunginya dalam keberangkatan menuju kejuaraan nasional. Namun sayang, KONI pun rupanya juga tidak memiliki anggaran yang lebih, karena dana hibah dari Pemprov Kaltim ke mereka belum cair, sehingga KONI pun kesulitan mewujudkan permintaan cabor cricket.
“Rombongannya terdiri dari 33 orang. Kalau berdasarkan indeks, kita dapat Rp400 juta untuk kebutuhan rombongan,” kata Andi menerangkan.
Lebih lanjut, karena tidak punya anggaran, Andi dan pengurus lainnya tetap berusaha mencari tambahan anggaran ke pihak lain atau ketiga. Hanya saja dana yang didapat belum juga tercukupi, mengingat cabor cricket merupakan olahraga beregu.
Kemudian, Andi menjelaskan bahwa kejurnas ini merupakan ajang atau syarat untuk dapat mengikutk babak kualifikasi (BK) PON 2027 mendatang. Mengingat pula pada PON XXI/2024 lalu di Sumut, cricket Kaltim membuat sejarah dengan prestasinya meraih 1 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Dirinya pun sangat menyayangkan situasi ini, di mana tempat Kaltim di kancah nasional menjadi terancam. Andi berharap, dana hibah untuk KONI Kaltim bisa segera cair, agar cabang olahraga lain tidak merasakan nasib yang serupa.
