DPRD Berau Ingatkan Pentingnya Punya Jalur Alternatif, Belajar Dari Kejadian Ruas Jalan Talisayan-Tanjung Redeb

diterbitkan: Rabu, 14 Mei 2025 06:52 WITA
Kerusakan jalan provinsi yang menjadi akses menuju Kecamatan Talisayan (Dok: Prokopim Berau)

BERAU – Wakil Ketua DPRD Berau, Subroto menekankan pentingnya keberadaan jalur alternative. Hal ini disampaikan berdasarkan kejadian longsornya jalan provinsi di ruas Talisayan-Tanjung Redeb beberapa waktu lalu.

Subroto menyebut, rusaknya jalan berstatus provinsi tersebut sangat amat menyulitkan warga yang hendak melintas. Sementara di sisi lain, jalur alternative yang ada dalam kondisi yang tidak layak untuk dilalui.

Baca juga  DPRD Berau Ingatkan Pemerintah, Sejumlah Persoalan Pasca Banjir Belum Sepenuhnya Tuntas

“Memang sudah ada jalur alternative, tapi kondisinya juga sama menyulitkannya dengan kondisi jalan yang rusak. Jadi ini pentingnya kita punya jalur alternatif tapi yang juga layak untuk dilalui,” terang Rudi.

Di sisi lain, dia menyampaikan apresiasinya atas kerja Pemprov Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim yang langsung melakukan penanganan di ruas jalur Talisayan-Tanjung Redeb.

Baca juga  DPRD Berau Harapkan Penambahan Rute Penerbangan untuk Berau, dan Penyesuaian Harga Tiket

Subroto menambahkan, meskipun sudah melakukan penanganan namun akses dan mobilitas masyarakat ke kecamatan-kecamatan di Berau harusnya bisa tetap menjadi prioritas.

“Maka dari itu, jalan alternative pun semestinya bisa dapat perhatian, dalam kondisi daruray jalan tersebut juga harus ditangani. Supaya masyarakat yang terpaksa melintas di ruas tersebut tidak terlalu kesusahan,” tambahnya.

Baca juga  Ketua DPRD Ingatkan Bupati Berau untuk Jalankan Program dengan Adil dan Merata

Dia mengusulkan, agar jalur alternative dilakukan pengerasan terlebih dahulu, meskipun hanya dengan timbunan batu. Dengan begitu, masyarakat bisa melintas dengan lebih aman, dan terhindari dari potensi tergelincir akibat lumpur yang licin.

Terlepas dari itu semua, Subroto juga mengapresiasi upaya lembur yang dilakukan di lapangan, namun menekankan pentingnya perencanaan cepat dan responsif dari dinas terkait agar mobilitas masyarakat tidak terganggu terlalu lama. (adv)

Bagikan:
Berita Terkait