TANJUNG SELOR – Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Muhammad Rifqinizami Karsayuda, angkat bicara terkait insiden yang menimpa kader HMI saat melakukan demonstrasi di depan Mapolda Kalimantan Utara (Kaltara).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI ini menegaskan, dirinya telah melihat video aksi di depan Mapolda Kaltara itu.
“Saya telah melihat video terkait dengan demonetisasi HMI di depan Mapolda Kaltara,” ujarnya, Rabu (16/7).
Rifqinizami mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kapolda Kaltara untuk segera melakukan penyelidikan dan penyidikan secara serius atas dugaan penyiraman bahan bakar minyak (BBM) ke tubuh kader HMI yang saat itu sedang berunjuk rasa.
“Tentu ini aksi yang tidak dapat ditolerir dan saya minta penegakan hukum dilakukan dengan setegak-tegaknya tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Ia menekankan, peristiwa tersebut harus diusut tuntas agar tidak menjadi preseden buruk bagi penegakan demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat di Indonesia.
Meski demikian, Rifqinizami juga mengimbau seluruh kader HMI dan keluarga besar HMI di Kaltara agar tetap menahan diri dan tidak bereaksi secara berlebihan atas peristiwa ini.
“Jadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran, agar demonstrasi dan penyampaian pendapat dapat dilakukan dengan lebih santun, bermartabat dan mengedepankan tradisi kita sebagai insan intelektual, akademis, pencipta dan pengabdi,” imbuhnya. (**)