BALIKPAPAN – Kecelakaan kembali terjadi di perairan Kalimantan Timur (Kaltim) pada Senin (10/11/2025) malam. Kali ini lokasinya di perairan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat.
Informasi yang diterima, ada 8 penumpang yang masih hilang, yakni Ira (Perempuan), Ilham (Laki-laki), Pendi (Laki-laki), Anci (Laki-laki), Sello (Laki-laki), Yanto (Laki-laki), Dedy (Laki-laki) dan Bogel (Laki-laki).
Menerima informasi ini, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan langsung ‘menerjunkan’ Tim SAR Gabungan untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban kecelakaan kapal ferry tersebut.
Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita mengatakan, operasi pencarian dilaksanakan setelah pihaknya menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat.
“Kami mengerahkan semua unsur dan sumber daya yang ada untuk melakukan pencarian secepat mungkin,” kata Endrow.
Kepada masyarakat, khususnya para nelayan dan pengguna laut di wilayah Ujoh Halang dan sekitarnya, diminta untuk waspada dan berpartisipasi.
“Jika menemukan tanda-tanda korban, segera laporkan kepada pihak berwenang,” imbuhnya.
Pihak Basarnas juga menyampaikan apresiasi atas kesigapan dan kerja sama dari semua mitra. Ucapan terima kasih atas koordinasi dan respons cepat dari Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Tim Basarnas KPP Balikpapan, TNI AD Kutai Barat, BPBD Kutai Barat, serta PT. BDL Kutai Barat.
Sinergi ini sangat krusial di jam-jam pertama operasi. Operasi SAR gabungan dibuka setelah konfirmasi laporan kecelakaan kapal yang diduga kelebihan muatan dan tenggelam pada Senin (10/11/2025) malam.
“Pencarian akan difokuskan di area sekitar tempat kejadian perkara (TKP) yang diperkirakan berada pada koordinat 0° 2’51.42″N 115°34’9.62″E,” sebutnya.
Tim SRU (Search and Rescue Unit) telah diberangkatkan dari Kantor SAR Balikpapan pada Selasa (11/11/2025) pukul 00.35 Wita yang diperkirakan tiba di lokasi pencarian pada pukul 12.35 Wita.
Ia menegaskan, semangat kemanusiaan dan kesiagaan untuk menolong sesama menjadi komitmen utama dalam operasi pencarian yang dilakukan ini. (**)






