TANJUNG REDEB – Keindahan destinasi wisata Labuan Cermin di Kecamatan Bidukbiduk, Kabupaten Berau memiliki daya tarik yang luar biasa.
Tak hanya masyarakat umum, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menyempatkan diri mengunjungi langsung destinasi unggulan Kabupaten Berau tersebut pada Selasa (15/7) lalu.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menyebutkan bahwa Labuan Cermin sudah lama dikenal luas oleh wisatawan, baik dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara. Menurutnya, daya tarik utama danau ini terletak pada kejernihan airnya serta fenomena unik dua rasa air (asin dan tawar).
“Air tawar di permukaan dan air asin di bawahnya. Hal ini yang membuat danau ini sangat unik,” ujar Bupati Sri.
Tak hanya itu, pantulan pepohonan dan langit juga terlihat sangat jelas di permukaannya. Itu yang membuat Labuan Cermin berbeda dari danau lainnya.
Bupati Sri menegaskan, Pemkab Berau akan terus menjaga kualitas kawasan wisata tersebut. Termasuk membuka ruang kolaborasi dengan Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat untuk pengembangan Labuan Cermin ke depan.
Sebagai bentuk komitmen, Pemkab Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) telah mengusulkan ‘suntikan’ anggaran tambahan Rp2,5 miliar dalam APBD perubahan 2025.
“Anggaran ini akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan fasilitas penunjang di destinasi wisata andalan tersebut,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim dalam kunjungannya tak sekadar menikmati kejernihan air danau dua rasa tersebut, melainkan juga menyampaikan komitmen Pemprov Kaltim untuk mendorong pengembangannya sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
Menurutnya, Labuan Cermin memiliki daya tarik yang tak kalah dari objek wisata internasional.
“Ini benar-benar luar biasa. Pantas disebut world class,” ujarnya.
Rudy menegaskan, Pemprov Kaltim akan terus berkomitmen mendorong pengembangan destinasi tersebut, termasuk menyusun strategi bersama Pemkab Berau dan pihak terkait lainnya.
Menurutnya, Labuan Cermin punya kekuatan unik yang tak dimiliki banyak tempat lain. Tapi ia mengingatkan, keindahan alam itu harus dijaga seiring dengan peningkatan fasilitas yang dibangun.
“Akses jalan, penginapan dan kebersihan harus ditingkatkan agar pengunjung merasa nyaman. Kita ingin mereka (wisatawan) datang dan kembali lagi,” tegasnya.
Terpisah, Staf Bidang Pengembangan Pariwisata Disbudpar Berau, Andi Nursyamsi mengatakan, pembangunan di kawasan Labuan Cermin tentu tidak bisa dilakukan sekaligus, lantaran keterbatasan anggaran.
“Kemampuan pemda terbatas, jadi kami menyesuaikan dengan alokasi yang ada. Tapi insha Allah, pembangunan akan tetap berjalan,” pungkasnya. (*/adv)