TANJUNG REDEB – Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Berau periode 2024-2028 secara resmi dilantik di Balai Mufakat, Ahad (20/07/2025).
Pelantikan oleh Wakil Ketua PBSI Kalimantan Timur (Kaltim), Risa Fahriza itu dihadiri sejumlah pejabat daerah, salah satunya Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau, M Hendrato yang mewakili Bupati Berau, Sri Juniarsih.
M Hendrato saat membacakan sambutan Bupati mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh pengurus PBSI Berau yang telah dilantik.
“Jadikan momentum ini sebagai ajang pembentukan semangat dan strategi untuk meningkatkan capaian cabang olahraga (cabor) bulutangkis,” ujarnya.
Dengan dilantiknya pengurus PBSI yang baru ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mendorong PBSI untuk bisa ‘melahirkan’ atlet-atlet berprestasi dari Kabupaten Berau.
Secara prinsip, Pemkab Berau sangat mendukung program pembinaan berprestasi di berbagai cabor, termasuk cabor bulutangkis. Hal itu ditunjukkan dengan kehadiran pemerintah dalam setiap turnamen yang digelar.
Ia meyakini bahwa PBSI Berau dapat mengemban amanat dan tanggung jawab yang diberikan. Oleh karna itu didasari adanya kemampuan kapasitas yang dimiliki dan telah terpenuhinya kriteria kompetensi, profesionalisme dan integritas yang tinggi.
“Kami yakin atlet-atlet Kabupaten Berau memiliki kemampuan dan daya juang yang luar biasa. Kami berharap kepada pengurus agar memberikan pembinaan kepada atlet dan mengharumkan nama Berau di berbagai kompetisi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PBSI Berau, Desmus Ersya usai dilantik mengungkapkan rasa syukur atas amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin organisasi ini.
Menurutnya, tugas ini bukan hanya sekedar mengelola, tapi bagaiman menyatukan visi, membina prestasi dan membesarkan nama Kabupaten Berau melalui cabor ini.
“PBSI Berau telah melaksanakan beberapa kegiatan mulai November 2024 hingga Juli 2025, yaitu kami sempat melaksanakan pertandingan bulutangkis dan pelatihan sistem formasi karena program kerja utama saya memperkuat data base,” tegasnya.
Ia menegaskan, permasalahan paling utama di Berau ini, tidak terdatanya atlet dan PB. Seperti apa mau mengembangkan atlet sedangkan data base sendiri tidak ada dan jika ingin mengadakan kejuaraan resmi bulutangkis harus terdaftar semua.
“Baik kejuaraan kabupaten yang resmi, provinsi maupun nasional. Apabila kita tidak terdaftar, kita tidak bisa mengikuti kejuaraan tersebut,” jelasnya.
Wakil Ketua PBSI Kaltim, Risa Fahriza dalam sambutannya menyampaikan, secara sejarah olahraga bulutangkis di Berau sangat mengakar dan diminati masyarakat. Tapi sangat disayangnya selama ini masih belum dikelola dengan baik.
“Semoga dengan adanya kepengurusan yang baru ini, bisa menjadikan cabang olahraga bulutangkis Berau menjadi lebih baik dan berprestasi,” pungkasnya. (*/adv)
