SD Negeri 020 Samarinda Utara Rusak Parah, Perbaikan Masih Terkendala Alih Kewenangan

diterbitkan: Jumat, 8 Agustus 2025 01:16 WITA
Plafon di salah satu ruang kelas di SD Negeri 020 Samarinda Utara ambruk usai hujan lebat mengguyur Kota Samarinda beberapa waktu lalu (IST)

SAMARINDA – SD Negeri 020 Samarinda Utara masih harus berhadapan dengan kondisi tidak layak pada bangunannya. Sekolah tersebut masih memiliki dinding kayu dan terlihat rapuh, ruang belajar terbatas, toilet tidak memadai, bahkan perpustakaan harus diubah menjadi kelas darurat.

Kondisi tersebut diperparah saat hujan deras mengguyur Samarinda beberapa waktu lalu. Plafon di beberapa ruang kelas ambruk dan menyebabkan sejumlah kelas terpaksa berjalan secara online.

Baca juga  Kebakaran di RSUD AW Sjahranie Samarinda, Korsleting Listrik Diduga Kuat jadi Penyebabnya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda sebelumnya menyebut kawasan sekolah berada di zona longsor kategori rendah hingga sedang. Relokasi tidak disarankan, tetapi perlu dilakukan mitigasi struktural, seperti pembangunan turap dan pengendalian aliran air di sekitar sekolah.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda pun memastikan SDN 020 masuk dalam daftar pembangunan fisik pada tahun anggaran 2026. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD, Bidang Pembinaan SD Disdikbud Samarinda, Dwi Purnomo.

Baca juga  Pantau Hilal di Five Premier Hotel Samarinda, Kemenag Menunggu Keputusan Pusat

Ia menjelaskan, proyek ini sebenarnya sudah dirancang sejak 2025 dan sempat dialihkan ke Kementerian PUPR melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikelola oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW). Namun, rencana itu belum terealisasi karena masih menunggu keputusan kementerian.

“Balai sudah survei pada Oktober 2024 dan sempat menyurati kami. Tapi saat kami mulai menyusun perencanaan, mereka minta dihentikan agar tidak tumpang tindih. Akhirnya dialihkan ke sekolah lain,” terang Dwi.

Baca juga  Longsor di Terowongan Selili Samarinda, Dinas PUPR Sebut Penanganan Tengah Dilakukan

BPPW sempat mengundang kepala sekolah untuk membahas restrukturisasi bangunan pada akhir 2024, tapi sampai sekarang belum ada kabar mengenai tindak lanjutnya. Salah satu penyebabnya adalah kontur tanah yang berada di lereng saat menyusun rencana pembangunan 2026.

Bagikan:
Berita Terkait