PR Pemkab Berau Bertambah Pasca Banjir, Belasan Sekolah Masuk Daftar Rehab 

diterbitkan: Kamis, 15 Mei 2025 10:04 WITA
Kondisi banjir di sejumlah wilayah di Berau baru-baru ini. 

TANJUNG REDEB – Bencana banjir yang melanda beberapa kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) menambah deretan pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

Banjir yang baru surut pada 12 Mei 2025 itu menyisakan banyak lumpur yang harus dibersihkan, baik di rumah warga maupun fasilitas umum seperti sekolah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur ada dua SD dan tiga TK/PAUD yang terendam banjir.

Baca juga  Investasi Pariwisata di Berau Meningkat, Sektor UMKM Ikut Merasakan Dampaknya

Kemudian, di Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung terdapat tiga SD dan tiga TK/PAUD yang terendam banjir dengan ketinggian kurang lebih 2,5 meter.

Lalu, di Kampung Pegat Bukur, Sambaliung ada satu TK/PAUD, satu SD dan satu SMP yang terendam banjir. Di Kampung Inaran, Sambaliung ada satu TK/PAUD dan satu SD juga mengalami nasib serupa.

Baca juga  Terbitkan Surat Edaran, Bupati Berau Minta Seluruh Stakeholder Bantu Korban Banjir di Segah dan Kelay

Bergeser ke Kecamatan Kelay, di Kampung Merabu terdapat satu SD dan satu PAUD terendam banjir selama hampir dua pekan.

Dengan begitu, total sekolah yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Kelay sejak awal Mei 2025 itu ada delapan SD, satu SMP dan sembilan TK/PAUD.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah mengatakan, sejauh ini pihaknya masih memastikan pendataan kerusakan sekolah dengan tingkat kerawanan tertinggi.

Baca juga  Wabup Berau Tegaskan Edukasi dan Advokasi ke Perempuan dan Anak Harus Dimasifkan

“Kami masih melakukan pendataan,” sebutnya.

Menurut perencanaan, lanjut Mardiatul, nantinya sekolah yang terdampak langsung akibat banjir tahunan tersebut akan dilakukan rehabilitasi bangunan dengan peninggian fondasi bangunan.

Ia pun memastikan bahwa peserta didik akan tetap mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan meskipun nanti bencana banjir tahunan itu akan kembali terjadi.

“Nanti rencananya ditinggikan, mungkin dua sekolah dulu,” pungkasnya. (**)

Bagikan:
Berita Terkait