TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus memberikan atensi khusus terhadap penguatan tata kelola pemerintahan kampung.
Dalam hal ini, program Strategi Intervensi Gerakan Akselerasi Pembangunan (SIGAP) menjadi salah satu andalan Pemkab Berau karena dinilai efektif mendukung jalannya roda pemerintahan di kampung-kampung.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, saat ini SIGAP masih menjadi salah satu program prioritas dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan kampung, terutama di wilayah yang sumber daya manusianya belum memadai.
“Kehadiran SIGAP membantu pemerintah kampung menjadi lebih tertib dalam pengelolaan anggaran, administrasi hingga pelaporan,” ujar Bupati Sri.
Dalam hal ini, program SIGAP tidak hanya untuk membantu secara teknis, tapi juga membentuk sistem pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
Sejauh ini, SIGAP telah memberikan berbagai dampak langsung, terutama bagi kampung yang sebelumnya masih kesulitan mengelola dana dan administrasi pemerintahan.
Dengan program SIGAP ini, kepala kampung tidak lagi ragu menjalankan program pembangunan di wilayahnya.
“Harapannya tidak ada lag kepala kampung yang ragu dalam menjalankan program. Karena, dengan SIGAP ini pemerintah kampung bisa mendapatkan arahan sekaligus pendampingan,” katanya.
SIGAP merupakan bagian dari 18 program unggulan yang sejak awal dicanangkan dalam masa pemerintahan Bupati Sri. Jadi, program SIGAP akan terus diperkuat dan dikembangkan melalui kolaborasi lintas perangkat daerah.
“Saya pastikan bahwa program ini akan tetap mendapat dukungan karena hasilnya benar-benar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Selain memperkuat sistem pemerintahan kampung, SIGAP juga bersinergi dengan program lain seperti peningkatan kapasitas aparatur kampung, tata kelola keuangan, serta pelayanan publik yang lebih cepat.
Bupati Sri berharap seluruh kepala kampung dan aparatur pemerintah kampung bisa lebih aktif memanfaatkan program ini untuk mendorong kemajuan wilayahnya masing-masing.
Untuk diketahui, program SIGAP dirancang untuk mengawal pelaksanaan pembangunan mulai dari tingkat terbawah hingga ke tingkat kabupaten.
Jadi, tidak hanya berfungsi sebagai monitoring, SIGAP juga membimbing perangkat kampung dalam merancang kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. (*/adv)