TANJUNG REDEB – Pembangunan rumah sakit (RS) baru di Jalan Sultan Agung, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini telah rampung.
Sebagai tindak lanjut agar fasilitas kesehatan ini dapat segera dioperasikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menyusun anggaran untuk pengadaan alat kesehatan (alkes).
“Ini merupakan bagian dari tahap akhir yang harus betul-betul diklirkan agar fungsi dari rumah sakit itu bisa dimaksimalkan,” ujar Bupati Berau, Sri Juniarsih.
Sembari menunggu proses ini klir, layanan kesehatan di Bumi Batiwakkal— nama lain dari Berau, tetap dimaksimalkan dengan menggunakan fasilitas lama yang ada.
Termasuk RSUD dr. Abdul Rivai dipastikan tidak akan mengalami penurunan tipe layanan.
“Kami akan terus menjaga kualitasnya,” katanya.
Bupati Sri juga merespon soal isu aktivitas pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta penambangan yang berada tidak jauh dari lokasi rumah sakit tersebut.
Menurutnya, saat ini TPA tersebut sudah tidak lagi difungsikan dan rencana relokasi sedang diproses oleh pihaknya.
Sementara untuk aktivitas pertambangan yang berada di wilayah seberang rumah sakit, kata Bupati Sri, aktivitas tersebut masih berada dalam radius aman, sekitar 12 kilometer dari rumah sakit.
“Itu masih jauh. Di situ mereka juga tidak melakukan blasting besar-besaran seperti yang umum dilakukan di lokasi tambang yang jauh dari kota. Aktivitas mereka masih tergolong ramah lingkungan,” tuturnya.
Kendati begitu, ia tetap memberikan atensi terhadap perusahaan agar memperhatikan aspek lingkungan di dalam setiap kegiatan yang dilakukan di lapangan.
“Memang mereka ada kontribusi terhadap pendapatan daerah, tapi prinsip ramah lingkungan harus tetap diutamakan,” tegasnya.
Untuk memastikan pembangunan dan operasional rumah sakit nantinya tidak terganggu, maka aktivitas perusahaan ini harus dipastikan berjalan dengan konsep yang ramah lingkungan. (*/adv)