PASER – Tujuh bulan lalu, warga Kaltim dihebohkan dengan penembakan Tokoh Adat di Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Paser. Russel (60) meregang nyawa usai diserang sekelompok orang tak dikenal.
Serangan brutal itu terjadi kala Russel dan sejumlah warga tengah terlelap setelah berjaga semalaman di posko penolak hauling di Muara Kate. Warga Muara Kate menduga serangan itu berkaitan erat dengan aksi penolakan terhadap aktivitas hauling batu bara melintas di jalan nasional yang mereka lakukan.
Penolakan ini bukan tanpa sebab. Selain melanggar Perda, aktivitas hauling truk batu bara dari Kalsel ini sebelumnya sudah memakan korban jiwa.
Russel (60) bukan orang pertama yang menjadi korban atas aktivitas hauling batubara. Pada tahun 2024, dua tokoh agama di Kecamatan Muara Komam juga dilaporkan tewas usai ditabrak truk pengangkut bermuatan batu bara.
Berbulan-bulan usai kejadian terakhir mencuat ke publik. Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming akhirnya menjejakkan kakinya di Muara Kate, Sabtu (14/6/2025) petang.
Selama nyaris dua jam, Gibran berdiskusi dengan warga Muara Kate. Dalam pertemuan yang berlangsung sederhana itu, warga menyampaikan unek-uneknya terkait aktivitas hauling batu bara dan kasus tewasnya Russel, yang hingga tujuh bulan ini tak kunjung menemukan titik terang.
Kunjungan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Muara Kate, Kalimantan Timur, Sabtu (14/6/2025), meninggalkan kesan mendalam bagi warga setempat. Gibran menyempatkan waktu lebih dari satu jam berada di posko warga untuk mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi mereka, termasuk soal kasus pembunuhan Russel dan aktivitas hauling batu bara di jalan nasional.
“Mas Wapres itu datang dua kali ke posko. Sudah pamit, salat Magrib, lalu balik lagi. Warga sampai kaget. Beliau ingin mendengar lebih banyak,” ujar Mei Christy, aktivis perempuan Dayak sekaligus pendamping warga Muara Kate, kepada IDN Times, Sabtu (14/6/2025).
Dalam kunjungannya, Gibran tidak hanya mendengar, tetapi juga mencatat dan memerintahkan pejabat yang ada untuk segera menangani sejumlah persoalan.
“Beliau menegaskan: ‘Bapak Ibu jangan takut. Apa pun yang Bapak Ibu ketahui, sampaikan ke saya. Jangan ada yang ditutupi.’ Bahkan sempat meminta aparat untuk menjauh sejenak agar warga lebih nyaman bicara,” ungkap Mei.