Gagal Panen Akibat Banjir, Sutami Tuntut Kehadiran Pemerintah untuk Cari Jalan Tengah

diterbitkan: Minggu, 25 Mei 2025 01:40 WITA
Perkebunan Kakao di Berau terendam banjir (IST)

BERAU – Sebagian petani di Berau harus merasakan gagal panen akibat ladang mereka terendam banjir yang sempat menggenangi beberapa wilayah di Bumi Batiwakkal beberapa waktu lalu.

Menghadapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami mendorong pemerintah untuk bisa hadir menemukan jalan tengah bagi para petani yang harus menderita kerugian.

Baca juga  Waspada! Banjir di Malinau Terus Naik, BPBD Kaltara Tegaskan Siaga

“Walaupun situasi ini terjadi karena fenomena alam, hujan deras diiringi dengan air pasang yang sampai menyebabkan banjir. Tapi masa kita mau menyalahkan alam saja, dan tidak memikirkan bagaimana solusinya,” jelas Sutami.

Dia menuturkan, beberapa bentuk bantuan yang bisa diberikan menurutnya adalah penyediaan kembali benih padi maupun bibit sayur bagi para petani terdampak agar bisa segera menanam ulang.

Baca juga  Lebih dari 10 OPD Dapat Catatan, DPRD Berau Sampaikan Lewat Rekomendasi LKPj Bupati

Namun, ia juga menekankan bahwa bantuan benih tidak cukup dan perlu strategi jangka panjang agar petani tidak kembali mengalami kerugian yang sama.

“Kita harus bisa belajar dari kejadian seperti ini. Kita harus mulai pikirkan, kapan musim hujan terjadi, bagaimana mitigasi agar petani jangan sampai gagal panen lagi,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi, mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi pada Maret hingga Mei 2025 telah memberikan dampak serius terhadap lahan pertanian warga.

Baca juga  Rusak Tertimpa Longsor, DPRD Berau Minta Kelas Sementara Disiapkan di SDN 001 Gurimbang

“Banjir kali ini membuat tanaman jagung rusak parah. Sebelumnya sebagian sawah masih bisa panen, tapi sekarang tidak bisa karena kerusakannya cukup besar,” terangnya.

Salah satunya, di Kampung Tumbit Dayak, banjir Maret lalu merendam sekitar 10 hektare sawah. Sementara banjir pada Mei ini menyebabkan kerusakan pada sekitar 2 hektare tanaman jagung yang seharusnya segera dipanen. (adv)

Bagikan:
Berita Terkait