Kaltara Siap Jadi Pintu Gerbang Industri Halal ke Pasar Global

diterbitkan: Rabu, 25 Juni 2025 11:23 WITA
Gubernur Kaltara didampingi Kepala Perwakilan BI Kaltara meninjau penjualan produk UMKM lokal Kaltara.

TANJUNG SELOR – Dilaksanakan selama 2 hari pada 24-25 Juni 2025 di Tanjung Selor, Kaltara Sharia Festival (KaShaFa) 2025 menjadi puncak dari rangkaian

kegiatan ekonomi dan keuangan syariah yang telah berlangsung sejak Maret 2025.

Suksesnya kegiatan ini juga menandai komitmen kuat yang telah dilakukan dalam memperkuat ekosistem industri halal di Kaltara, sebagai pintu gerbang wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.

Mengusung tema ‘Ekonomi Keuangan Syariah yang Inklusif untuk Pertumbuhan Ekonomi Kaltara yang Berkelanjutan’, KaShaFa 2025 diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Kaltara bersama Pemprov Kaltara selaku Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) Kaltara, serta didukung berbagai mitra strategis lainnya.

Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang menegaskan bahwa ekonomi syariah kini menjadi salah satu strategi utama pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca juga  Siap-siap!!! Pejabat Eselon II, III dan IV Akan Dievaluasi

“Ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan I-2025 tetap tumbuh positif sebesar 4,06 persen (yoy), meski di tengah tantangan global. Namun pertumbuhan itu harus bersifat inklusif dan berkelanjutan,” kata Gubernur.

Menurutnya, ekonomi syariah menjadi salah satu jalur utama untuk memberdayakan pelaku usaha kecil, perempuan dan komunitas berbasis syariah.

Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada BI dan seluruh mitra atas terselenggaranya KaShaFa yang disebutnya sebagai ladang subur pengembangan industri halal dan pemberdayaan ekonomi umat di wilayah perbatasan.

Secara keseluruhan, festival ini mencatatkan berbagai capaian penting, antara lain omzet transaksi UMKM halal sebesar Rp2,6 miliar, total pembiayaan syariah yang mencapai Rp9,97 miliar, serta penerbitan 1.466 sertifikat halal kepada UMKM se-Kaltara.

Baca juga  Pesawat Cargo Smart Aviation Diduga Jatuh di Pegunungan Batu Narit

Adopsi digitalisasi melalui QRIS oleh pelaku usaha tercatat mencapai 60 persen dari total transaksi. Festival ini juga menjadi ajang
literasi ekonomi syariah dengan capaian indeks literasi eksyar Kaltara di atas 70 persen, jauh melebihi angka nasional yang tercatat 42,84 persen.

Kepala Perwakilan BI Kaltara, Hasiando G. Manik menilai KaShaFa sebagai platform konkret akselerasi ekonomi syariah.

“KaShaFa bukan hanya festival, tapi juga momentum strategis untuk membangun ekosistem eksyar berbasis literasi, pembiayaan, digitalisasi dan penguatan kelembagaan. Kami yakin Kaltara dapat menjadi provinsi halal unggulan nasional dan menjadi pintu gerbang ke pasar global,” ujarnya.

KaShaFa 2025 berfokus pada tiga pilar kegiatan, yaitu Sharia Fair, Sharia Forum dan Sharia Competition. Di dalamnya terdapat berbagai program unggulan seperti bazar UMKM halal dari seluruh kabupaten/kota, pasar murah hasil kolaborasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), business matching pembiayaan syariah, Gerakan Kaltara Berwakaf, seminar nasional, pelatihan sertifikasi halal, serta lomba mewarnai anak dan kompetisi bertema syariah.

Baca juga  Dukung Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, Anggota DPR RI Rahmawati Harap Beri Dampak Bagi Kaltara

Partisipasi masyarakat sangat tinggi, termasuk dari pelaku usaha, mahasiswa, pelajar dan organisasi lokal. Dengan seluruh capaian tersebut, KaShaFa 2025 dinilai sebagai tonggak penting dalam sejarah pengembangan ekonomi syariah Kaltara.

“Festival ini membuka jalan bagi masa depan yang lebih inklusif, mandiri dan berdaya saing dalam ekosistem halal global,” pungkasnya. (**)

Bagikan:
Berita Terkait