Kasus Penembakan di Depan THM Samarinda, Polisi Ringkus Sembilan Terduga Pelaku

diterbitkan: Senin, 5 Mei 2025 10:08 WITA
Tersangka kasus penembakan di depan THM di Jalan Imam Bonjol Samarinda dibawa dengan mobil polisi (DOk: ANTARA Foto)

SAMARINDA – Polresta Samarinda akhirnya mengamankan sembilan orang terduga pelaku penembakan di depan Tempat Hiburan Malam (THM) Jalan Imam Bonjol Samarinda. Penangkapan tersebut dilakukan pada Senin (5/5/2025) dini hari.

Kapolresta Samarinda, AKBP Hendri Umar menuturkan dugaan awal, kejadian penembakan tersebut terjadi karena balas dendam yang atas kejadian di masa lalu. AKBD Hendri Umar menyebut, tiap-tiap pelaku memiliki peranannya masing-masing.

Baca juga  Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir Belum Bisa Terealisasi di Tahun Ini

“Semua punya tugasnya masing-masing, ada yang datang duluan untuk memantau kondisi TKP. Misal F, dia melihat istri korban dan mengabarkan keberadaan korban ke para rekannya,” jelasnya.

Usai menerima informasi dari F, enam orang lain menyusul ke sekitar lokasi kejadian. Sesampainya di sana, mereka kembali membagi peran. Dia menuturkan, ada pelaku yang bertugas di dekat pintu masuk THM, dan sisanya berjaga di area parkir kendaraan.

Baca juga  Geruduk Kantor DPRD Kaltim, Mahasiswa Minta Inpes 1/2025 Dibatalkan

Sekitar pukul 04.15, korban terlihat keluar dan berjalan menuju parkiran kendaraan yang berada di depan THM. F kemudian memberikan informasi ke W dan komplotan lainnya.

Sementara itu, inisial U yang mengetahui wajah korban telah menunjuk ke sang eksekutor yakni I bahwa korban telah berada di luar THM.

“Jadi sebenarnya eksekutor ini tidak mengetahui wajah korban, yang mengetahui itu hanya U. U yang tunjuk langsung ke eksekutor ini korbannya saat keluar dari THM,” tambahnya.

Baca juga  Dua Sampel Pertamax yang Diuji Pemkot Samarinda Punya RON di Bawah 90, Kualitas Lebih Rendah dari Pertalite

Eksekutor pun langsung menghampiri korban, dari jarak lima meter tembakan dilepaskan dan langsung meberondong tubuh korban. Sambil beranjak pergi, eksekutor menembakkan peluru ke udara, yang disebut-sebut membuat situasi panik.

“Tembakan terakhir itu kode, kalau misi sudah selesai,” tutupnya.

Bagikan:
Berita Terkait