SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur Samarinda pada Senin (12/5/2025) pekan lalu tidak hanya menyebabkan sebagian wilayah Samarinda tergenang air. Namun bencana tanah longsor juga terjadi di beberapa titik, yang mana salah satunya di Terowongan Selili Samarinda.
Pergeseran tanah terjadi pada lereng penahan sementara di sisi inlet terowongan, yang berada di Jalan Sultan Alimudin. Kejadian longsor ini kembali menjadi perbincangan usai beredarnya foto yang menunjukkan area longsor semakin meluas.
Merespons hal tersebut, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Neneng Chamelia Shanti menjelaskan bahwa gambar yang beredar diambil pada akhir pekan lalu.
“Saat itu tim memang belum melakukan penanganan, karena menunggu kondisi tanah stabil dulu,” jelas Neneng.
Namun saat ini ia memastikan bahwa petugas sudah mulai melakukan penanganan. Dia menyebut, proses pembersihan telah dilakukan karena material longsor sudah terpantau stabil. Alat berat mulai dikerahkan ke lokasi dan bekerja di area titik runtuhan.
“Posisi alat sudah melakukan trap (penanganan bertahap) di area rontokan. Saat ini penanganan terus berlanjut,” tambahnya.
Dinas PUPR memastikan bahwa penanganan proyek tetap berjalan sesuai prosedur teknis pengamanan lereng. Sebelumnya juga pihaknya memastikan bahwa longsor pada mega proyek terowongan tersebut tidak memepngaruhi tunnel bagian dalam.