SAMARINDA – Pemprov Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Provinsi Kalimantan Timur terus mempercepat penyelesaian berbagai proyek infrastruktur menjelang akhir 2025.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari potensi adanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) dan memastikan pembangunan berjalan sesuai target. Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda menerangkan, percepatan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota, termasuk proyek peningkatan jalan provinsi, pembangunan gedung pelayanan publik, hingga pengendalian banjir di Samarinda.
“Semua kegiatan harus dikebut menjelang akhir tahun agar tidak ada silpa. Sekarang pekerjaan fisik di lapangan terus kita dorong percepatannya,” ujar Fitra Firnanda.
Dia menjelaskan, beragam strategi ditempuh, mulai dari penambahan tenaga kerja, penerapan sistem kerja shift, hingga optimalisasi penggunaan alat berat.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM). Namun, progresnya masih terkendala proses pembebasan lahan di kawasan Karang Asam Kecil dan Karang Asam Besar.
“Normalisasi SKM tetap jalan, tapi beberapa titik masih menunggu penyelesaian lahan. Kami terus berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda agar tidak ada keterlambatan lagi,” jelasnya.
Selain itu, proyek Gedung Pandurata RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) juga masuk daftar prioritas. Progres fisiknya kini hampir mencapai 100 persen dan akan segera diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk tahap operasional.






