TANJUNG SELOR – Ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara) pada triwulan I tahun 2025 mengalami pertumbuhan 4,06 persen secara y-on-y atau jika dibandingkan kondisi triwulan I tahun 2024.
Angka ini dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha. Dalam data ini tercatat pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian yang terkontraksi 0,06 persen.
Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai mengatakan ada lima lapangan usaha penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Kaltara, termasuk di dalamnya sektor pertanian.
Jika dikulik lebih mendalam, tentu hal ini ada kaitannya dengan program nasional yang menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan.
Berdasarkan data yang ada, lima Lapangan usaha penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Kaltara meliputi pertambangan dan penggalian 28,67 persen, lalu pertanian, kehutanan dan perikanan 14,94 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,56 persen, konstruksi 12,03 persen dan industri pengolahan 8,69 persen.
Mas’ud menyebutkan, peran kelima lapangan usaha ini dalam perekonomian Kaltara mencapai 77,89 persen.
“Lapangan usaha yang tumbuh signifikan adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 14,89 persen, industri pengolahan 10,63 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum 9,34 persen,” sebut Mas’ud, Kamis (15/5/2025).
Sementara untuk pertanian, kehutanan, perikanan, serta perdagangan besar dan eceran tumbuh 0,53 persen dan reparasi mobil dan sepeda motor yang memiliki peran dominan tumbuh 9,08 persen. (**)