TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih secara langsung menghadiri penanaman perdana benih jagung komposit di Kampung Purna Sari Jaya, Talisayan pada Senin (14/7/2025).
Penanaman jagung ini merupakan bentuk tindakan nyata pelaksanaan visi ketahanan pangan Bumi Batiwakkal— nama lain dari Berau. Ia pun memberikan apresiasi pengembangan unit usaha Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) ini.
“Sebanyak 70 persen peredaran jagung di Berau, berasal dari Talisayan. Petani jeli melihat peluang ini, kami sangat apresiasi,” kata Bupati Sri.
BUMK tersebut nantinya akan mengelola lahan seluas 2 hektare milik kampung. Lahan tersebut nantinya akan ditanami benih jagung komposit sebanyak 40 kilogram yang didatangkan dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Saat ini Berau telah memiliki beberapa kampung penghasil jagung yang beredar di pasar lokal. Selain Tasuk dan Sambutakat, program yang digagas BUMK Mutiara Berkah ini diharapkan dapat mendorong produksi jagung di Berau.
Jagung tersebut, selain digunakan untuk konsumsi sehari-hari, dapat pula difungsikan sebagai pakan ternak yang saat ini juga dikembangkan oleh pemerintah.
“Jangan tinggalkan pertanian ini, pemerintah akan terus membantu lewat program yang telah disiapkan,” tegasnya.
Bupati Sri juga mengapresiasi konsistensi petani yang menjaga eksistensi produk pertanian jagung di tengah eksistensi perkebunan kelapa sawit di Berau.
Ia mengakui bahwa saat ini lahan petani banyak yang dialihkan untuk sektor perkebunan kelapa sawit. Hanya saja, keseimbangan pertanian dan perkebunan di Berau harus tetap dijaga dengan memastikan pangsa pasar yang pasti bagi para petani jagung.
“Sisa lahan yang ada saat ini jangan dijadikan lahan sawit,” pesan Bupati Sri.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau pun telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Berau Nomor 2 Tahun 2023 tentang Perlindungan Lahan Produk Pertanian Berkelanjutan.
Produk hukum ini sebagai dasar untuk melindungi eksistensi para petani jagung agar tidak beralih ke industri sawit.
“Kami jamin perlindungan produksi petani,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen mendukung program ini, Pemkab Berau telah memberikan bantuan pupuk NPK seberat 35 ton dan pupuk hayati 5 ton lebih.
Diharapkan, bantuan tersebut dapat membantu produktivitas produk jagung yang diolah para petani BUMK Mutiara Berkah.
Termasuk juga ada bantuan alat mesin pertanian modern kepada para petani, berupa traktor hingga alat tanam jagung modern.
“Bantuan ini kami berikan untuk mendorong kesejahteraan para petani,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Purna Sari Jaya, M Sumanto mengatakan, saat ini pihaknya berada dalam keresahan peralihan produk perkebunan.
“Jadi kami sangat membutuhkan peran pemerintah untuk memastikan program ketahanan pangan dapat dijalankan secara maksimal oleh para petani jagung. Kami sangat harapkan bantuan ini,” katanya.
Ia menargetkan, Kampung Purna Sari Jaya dapat menjadi penyuplai bibit ke seluruh petani jagung di Berau hingga seluruh daerah di Kalimantan Timur (Kaltim).
‘Semoga ini bisa berjalan mulus,” pungkasnya. (*/adv)