BULUNGAN,– Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat bahwa capaian realisasi pendapatan daerah dari sektor retribusi pada tahun 2024 masih sangat rendah.
Berdasarkan laporan akhir tahun 2024, target retribusi daerah yang sebesar sekitar Rp 20 miliar, hanya terealisasi sekitar Rp 10,7 miliar atau 53,43 persen.
Kepala Bapenda Kaltara, Tomy, mengakui bahwa realisasi retribusi daerah yang masih rendah tersebut.
“Realisasi kita memang masih rendah. Menurut saya, target retribusi ini harus dihitung ulang dan dirilis kembali,” ujar Tomy.
Menurut Tomy, peninjauan ulang terhadap target retribusi perlu dilakukan, mengingat dalam beberapa tahun terakhir, target tersebut belum pernah tercapai. Oleh karena itu, evaluasi dan revisi terhadap target yang ada sangat diperlukan.
“Tentunya, hal ini perlu dilakukan dengan menghitung berbagai potensi yang ada, termasuk faktor pertumbuhan ekonomi daerah dan inflasi. Inflasi adalah salah satu indikator yang harus menjadi acuan dalam perhitungan target,” tambahnya.
Secara teknis, Tomy menjelaskan bahwa penghitungan target retribusi dilakukan oleh perangkat daerah terkait yang bertanggung jawab.
Sementara itu, Bapenda hanya berperan dalam menghimpun data dan mencatat target yang ditetapkan oleh perangkat daerah pengampuh.
“Bapenda hanya menghitung dan mencatat target yang telah ditetapkan, dan kami melihat bahwa progres pendapatan daerah masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kami akan berupaya untuk lebih menggenjot pencapaian pendapatan daerah, khususnya di sektor retribusi,” pungkasnya.(*)
