TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih terus memberikan atensi khusus terhadap perbaikan serta peningkatan layanan di pemerintahan.
Salah satunya yang berkaitan dengan investasi. Di sini, Bupati Sri memerintahkan kepada semua perangkat daerah di lingkungan Pemkab Berau untuk membuat program yang saling bersinergi.
Ini disampaikannya dengan alasan bahwa tumbuhnya investasi di daerah itu tidak bija jika hanya diwujudkan dalam satu pintu perangkat daerah. Tapi butuh perangkat daerah lain yang dapat menunjang target besar investasi di Bumi Batiwakkal— nama lain dari Berau.
Bupati Berau dua periode ini mengatakan, sejumlah perangkat daerah seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) harus membangun kolaborasi.
“Utamanya untuk memastikan bahwa Berau ramah terhadap investasi. Nah, ini harus kolaborasi. Kita harus kerja bareng dalam memberikan pelayanan terbaik,” kata Bupati Sri.
Investor membutuhkan banyak kepastian sebelum menggelontorkan dana untuk berinvestasi di daerah. Mulai dari kepastian hukum, keamanan wilayah, hingga akses informasi yang mudah.
Tak hanya itu, ketersediaan tenaga kerja yang terampil, manajemen risiko dan sektor lainnya juga penting. Termasuk yang berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta ketersediaan lahan.
“Semua itu harus terintegrasi dengan baik agar calon investor mudah mendapatkan informasi yang akurat tentang daerah kita (Berau, Red) ini,” sebutnya.
Hal yang tak kalah pentingnya di sini adalah soal sikap pelayanan. Selain tutur bahasa yang santun, transparansi dan akuntabel hingga penguasaan teknologi dan informasi juga harus diperhatikan.
“Jadi perangkat daerah harus meningkatkan kualitas layanan di semua sektor. Teruslah melayani dengan sepenuh hati,” imbuhnya.
Kepala DPMPTSP Berau, Nanang Bakran menyampaikan, nilai investasi di Berau pada triwulan kedua tahun 2025 telah mencapai Rp2 triliun dari target Rp5 triliun.
Melihat progres yang ada, Nanang optimistis bahwa target tahun ini bisa tercapai. Kendati demikian, ia menilai ada beberapa sektor yang perlu digenjot untuk mendukung realisasi investasi, salah satunya pariwisata.
“Pariwisata perlu kita dorong agar bisa mendatangkan minat investasi baru,” ujarnya.
Selain itu, sektor perkebunan juga masih menjadi salah satu penyumbang investasi di Berau.
Terlebih saat ini Pemkab Berau telah memiliki peraturan daerah (perda) tentang kemudahan berusaha dengan insentif berupa kemudahan investasi di Berau.
“Semoga dengan adanya perda ini mereka (investor, Red) lebih percaya ke Berau,” pungkasnya. (*/adv)