SAMARINDA – Data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), per Juni 2024 tercatat masih ada 4.177 anak yang mengalami stunting di kota Samarinda. Hal tersebut menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk bisa menggenjot penurunan angka stunting.
Wakil Wali Kota Samarinda, Syaifuddin Zuhri mengatakan program itu kini melibatkan PLN Kota Samarinda dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Perwakilan Kalimantan Timur sebagai mitra kerja. Kolaborasi ini menjadi kerja sama pertama antara pemerintah dan sektor nonpemerintah dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
“Ini kerja sama pertama bersama PLN. Semoga ada perusahaan lain, swasta, dan pengusaha yang ikut membantu menurunkan angka stunting, jadi tidak semata-mata mengandalkan APBD,” kata Zuhri.
Program GENTING, lanjut Syaifuddin, berfokus pada pemberian edukasi gizi, bantuan pangan bergizi, serta pendampingan bagi keluarga berisiko stunting. Pihaknya juga memperkuat pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu dan pemberian Tablet Tambah Darah untuk ibu hamil.
“Tahun ini target pengurangan stunting, saat ini angkanya 20,3 persen, semoga bisa turun lagi hingga 18 persen,” ungkapnya.
Zuhri menegaskan dengan kolaborasi program penurunan stunting ke depan tidak lagi hanya mengandalkan dana APBD. Menurutnya, keterlibatan berbagai pihak bisa mempercepat penurunan stunting di seluruh kecamatan.