TANJUNG SELOR – Impor Kalimantan Utara (Kaltara) pada April 2025 mengalami peningkatan 78,48 persen bila dibanding kondisi April 2024 menjadi USD 64,90 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara mencatat, pada kondisi ini, komoditi barang migas tercatat tidak melakukan impor pada April 2025. Total impor Kaltara ini, semua berasal dari komoditi barang nonmigas.
“Peningkatan nilai impor pada April 2025 disebabkan oleh peningkatan nilai impor komoditi barang hasil industri menjadi USD 64,45 juta atau naik 79,96 persen,” ujar Mas’ud Rifai, Kepala BPS Kaltara saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).
Sedangkan nilai impor hasil tambang mengalami penurunan menjadi USD 0,45 juta atau turun 18,53 persen. Adapun hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor pada April 2025.
Secara kumulatif bulan berjalan, nilai impor Kaltara periode Januari-April 2025 mencapai USD 268,37 juta dan bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 terjadi penurunan 21,23 persen.
Pada April 2025, Kaltara tercatat tidak melakukan transaksi impor berupa barang migas. Semuanya merupakan impor produk nonmigas yang berasal dari Tiongkok, Vietnam, Singapura dan negara lainnya.
“Impor Tiongkok USD 45,03 juta, Vietnam USD 8,67 juta, Singapura USD 8,19 juta dan negara lainnya USD 3,01 juta,” kata Mas’ud.
Jika dibandingkan dengan Maret 2025, impor nonmigas pada April 2025 mengalami penurunan 21,86 persen.
Secara kumulatif, nilai impor nonmigas pada periode Januari-April 2025 tercatat sebesar USD 268,37 juta, mengalami penurunan 21,07 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.
Adapun neraca perdagangan Kaltara April 2025 mengalami surplus USD 48,89 juta atau turun 52,76 persen dibandingkan April 2024. Selama Januari-April 2025, neraca perdagangan Kaltara mengalami surplus USD 183,54 juta atau turun 73,95 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. (**)