Rudi Minta Penyusunan RPJMD Disertai dengan Program Antisipasi dan Pedoman Penanganan Bencana

diterbitkan: Kamis, 26 Juni 2025 03:59 WITA
Penyerahan dokumen awal RPJMD Berau 2025-2030 dari Pemkab Berau ke DPRD Berau (Dok: Prokopim Berau)

BERAU – Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi P Mangunsong mendorong proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk dilakukan dengan lebih komprehensif. Menurutnya, dalam RPJMD sudah semestinya pemerintah daerah menyiapkan program-program yang antisipatif terhadap bencana.

Baca juga  Perusahaan Tak Pakai Truk Milik Warga, DPRD Berau Ingatkan Perusahaan untuk Tak Seenaknya

Dia menambahkan, selain program antisipasi bencana, Rudi juga meminta agar pedoman penanganan bencana harus dimasukkan, dan jika sudah ada, harus diperkuat atau dioptimalkan lagi.

Hal ini ia sampaikan menyusul beberapa bencana alam yang terjadi di Berau beberapa waktu terakhir. Rudi menjelaskan, bahwa bencana alam tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, namun juga meluluhlantakkan sebagian perekonomian warga.

“Terutama warga yang berprofesi sebagai petani, lahan mereka yang terendam banjir telah menimbulkan kerugian bagi mereka,” terang Rudi.

Baca juga  DPRD Berau Perkuat Koordinasi dengan Pemkab untuk Jaga Kualitas Panen Para Petani Lokal

Rudi mengingatkan, saat ini terjadi perubahan kondisi geografis dan cuaca yang semakin ekstrem harus direspons dengan kebijakan yang tepat. Dia melanjutkan, penyusunan RPJMD didasari visi-misi bupati. Sehingga bagi dia, sudah saatnya arah pembangunan memperhatikan realitas alam yang ada saat ini.

“Dampak bencana itu bukan cuma kerusakan fisik, tapi juga pada sektor pertanian yang menyangkut langsung pada ketahanan pangan dan kesejahteraan warga,” tegasnya.

Baca juga  Komisi II DPRD Berau Ungkap Sektor Pariwisata Butuh Inovasi, Rudi: Harus Ada Gebrakan Baru

Ia berharap ke depan, pembangunan pertanian di Berau bisa lebih adaptif terhadap bencana, termasuk dengan membangun infrastruktur pendukung seperti saluran irigasi tahan banjir atau program asuransi pertanian.

“Kalau tidak diantisipasi sejak sekarang, petani kita akan terus menjadi korban setiap musim penghujan,” pungkasnya. (adv)

Bagikan:
Berita Terkait