MALINAU– Sejumlah sekolah di Kabupaten Malinau terpaksa menerapkan sistem Belajar dari Rumah (BDR) setelah banjir yang melanda pada Selasa (14/1/2025). Keputusan ini diambil menyusul instruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau untuk sekolah-sekolah yang terdampak banjir.
Kondisi ruang kelas yang sempat tergenang air membuat pembelajaran tatap muka tidak memungkinkan. Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau, Parsi B.
Tepun, menjelaskan bahwa banjir yang merendam beberapa sekolah mengganggu aktivitas belajar-mengajar.
“Beberapa sekolah yang terdampak tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena banjir. Anak-anak diliburkan dan diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah,” ujar Parsi saat dikonfirmasi RRI pada Rabu (15/1/2025).
Meskipun banjir telah surut, Parsi menambahkan bahwa sekolah-sekolah masih memerlukan waktu untuk proses normalisasi pasca-banjir.
“Sekolah-sekolah tersebut masih membutuhkan waktu untuk pembersihan ruangan dari lumpur. Selain itu, akses jalan ke beberapa wilayah juga terendam air dan tidak bisa dilewati,” tambahnya.
Sekolah-sekolah yang terdampak banjir antara lain SDN 05, SDN 02, dan SDN 03 di wilayah Malinau Barat, serta SDN 04 Long Kanipe, SDN 010, dan SMPN 04.
Parsi menegaskan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka akan kembali dilaksanakan setelah kondisi membaik.
Dinas Pendidikan berharap sistem BDR dapat memastikan proses pendidikan tetap berjalan meskipun dalam kondisi bencana. Parsi juga mengimbau pihak sekolah dan orang tua untuk bekerja sama demi mendukung kelancaran pembelajaran dari rumah.