TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat ekspor asli Kaltara pada Januari 2025 turun 32,25 persen menjadi USD 103,74 juta jika dibanding Desember 2024 atau bulan sebelumnya.
Secara lebih terperinci, sektor hasil tambang mengalami penurunan nilai ekspor 40,35 persen menjadi USD 71,18 juta, gas alam turun 100,00 persen menjadi USD 0,00 juta, hasil industri naik 2,27 persen menjadi USD 29,44 juta dan sektor hasil pertanian naik 16,56 persen menjadi USD 3,12 juta.
Dari total ekspor asli Kaltara pada Januari 2025, sebagian dilakukan melalui pelabuhan di luar Kaltara dengan total nilai USD 11,55 juta.
“Adapun tiga provinsi lain terbanyak melakukan ekspor asli Kaltara meliputi Jawa Timur USD 10,62 juta, Sulawesi Selatan USD 0,56 juta dan Jakarta USD 0,36 juta,” ujar Mas’ud, Jumat (7/3/2025).
Selain itu, ekspor barang melalui pelabuhan di Kaltara pada Januari 2025 sebesar USD 110,01 juta atau turun 30,50 persen dibandingkan kondisi Desember 2024.
Komoditi ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Januari 2025 ini seluruhnya merupakan barang non migas. Jika dibanding dengan kondisi Desember 2024, penurunan ekspor Januari 2025 disebabkan menurunnya ekspor kelompok barang non migas, salah satunya hasil tambang yang turun 40,35 persen.
Sementara, lima negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Januari 2025 meliputi Cina USD 41,72 juta, Philippines USD 25,66 juta, Republic of Korea USD 17,76 juta, Cambodia USD 8,01 juta dan India USD 5,36 juta.
“Peranan kelima negara ini dalam ekspor Provinsi Kalimantan Utara mencapai 89,53 persen terhadap total ekspor pada Januari 2025,” sebutnya. (**)