TANJUNG SELOR – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kaltara terus berupaya untuk memberantas tuntas peredaran gelap narkoba di wilayah hukum Polda Kaltara.
Hal itu ditegaskan Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Kaltara, Kombes Pol Ronny Tri Prasetyo Nugrohou usai pemusnahan narkotika jenis sabu di Mapolda Kaltara, Kamis (22/5/2025).
Ia menyebutkan, pengungkapan yang telah dilakukan sejak Maret hingga Mei 2025 mencapai kisaran 15 kilogram. Tapi, jika dikalkulasi dari Januari hingga Mei 2025 totalnya sekitar 40 kilogram.
“Peredaran narkoba di Kaltara ini menjadi perhatian kami. Ini merupakan jaringan internasional, dari Malaysia,” ungkap Ronny.
Perwira berpangkat tiga melati ini menyebutkan, dari total pengungkapan itu, tangkapan di Bulungan lebih besar dibandingkan di Tarakan.
“Karena modus operandinya yang selalu berubah-ubah,” kata Ronny.
Kendati demikian, Ditresnarkoba tidak tinggal diam. Hal itu ditunjukkan dengan pengungkapan yang terus berhasil dilakukan.
“Hasil mapping kami, baik itu dari laut karena kita wilayah kepulauan maupun di darat, itu kami mitigasi dengan baik,” tegasnya.
Ia menjelaskan, khusus pada Mei 2025 ini tempat kejadian perkara (TKP) lebih banyak di Bulungan, salah satu yang terbesarnya ada 12 kilogram sabu yang diamankan pada 12 Mei 2025.
“Peredaran narkoba di Bulungan dan semua tempat menjadi perhatian kami. Wilayah tangkapan tidak hanya di Sekatak, tapi semua wilayah di Bulungan,” jelasnya.
Ronny pun menyebutkan bahwa wilayah edar sabu tersebut kebanyakan di luar Kaltara, seperti ke Kalimantan Timur (Kaltim) menuju ke Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sekitarnya.
“Kaltara hanya sebagai perlintasan saja. Wilayah edarnya ada di Sulawesi. Kalau yang saat ini hasil tangkapan kami sendiri, tapi ada juga hasil kerja sama dengan stakeholder lainnya,” kata Ronny.
Adapun tersangka yang diamankan dalam kasus narkotika jenis sabu di Kaltara ini rata-rata berperan sebagai kurir dan pengedar. (**)
