TANJUNG SELOR – Wilayah Krayan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) hingga kini hanya dapat diakses melalui transportasi udara.
Saat ini, jalan darat dari Malinau ke Krayan masih proses dikerjakan. Badan jalannya sudah ada, tapi belum fungsional karena kondisi jalan yang belum maksimal dan ada sungai yang belum dibangun jembatan.
Saat ini, pesawat perintis menjadi andalan masyarakat setempat untuk mendatangkan kebutuhan sehari-hari, mulai dari sembako hingga bahan bakar minyak (BBM).
Namun, Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang menaruh perhatian khusus terhadap distribusi BBM ke wilayah perbatasan RI-Malaysia tersebut.
Ia menegaskan, pengangkutan BBM menggunakan pesawat tidak boleh dilakukan sembarangan.
“BBM jangan diangkut menggunakan sembarang pesawat, karena BBM itu kalau diangkut dengan pesawat yang bukan pesawat khusus pengangkut BBM, sangat berbahaya,” kata Gubernur Zainal.
Menurut dia, pengangkutan BBM menggunakan pesawat yang spesifikasinya tidak khusus untuk mengangkut BBM itu melanggar aturan penerbangan.
Ia menjelaskan, idealnya BBM dibawa menggunakan pesawat khusus yang kapasitasnya empat ton.
Hal ini disampaikannya menanggapi laporan dari PLN, yang setiap hari mengangkut BBM untuk memenuhi kebutuhan operasional pembangkit listrik di Krayan.
Di sini, Gubernur Zainal meminta agar PLN memastikan penggunaan pesawat khusus pengangkut BBM dalam setiap distribusinya.
“Ini penting menjadi perhatian kita untuk menghindari risiko-risiko. Harus kita cegah dari awal,” katanya. (**)