BALIKPAPAN – Direktur Persiba Balikpapan, Catur Adi diringkus Bareskrim Mabes Polri atas dugaan kasus penyalahgunaan narkoba dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Manajer Persiba Balikpapan, Riswandi memastikan penangkapan tersebut tidak mempengaruhi performa Persiba Balikpapan. Dia mengatakan, saat ini Persiba Balikpapan tengah fokus menghadapi Liga 2 Indonesia.
Namun tak dipungkirinya, Riswandi mengaku terkejut mendengar kabar tersebut, tetapi menegaskan bahwa manajemen akan mengambil langkah tegas terkait posisi Catur di klub.
“Tidak ada pengaruhnya buat tim. Saya juga kaget mendengar kabar ini. Saya tidak tahu soal pekerjaannya di luar klub, yang saya tahu hanya bisnis makanannya saja,” tegas dia.
Ia menjelaskan, posisi Catur hanya berstatus sebagai sponsor tim melalui bisnisnya di sektor kuliner. Sehingga bukan sebagai pemegang kendali utama klub. Oleh karena itu, ada kemungkinan besar manajemen akan mencoretnya dari jajaran klub.
“Kita tunggu hasil rapat pimpinan. Jika terbukti bermasalah, pasti akan dikeluarkan,” tegasnya.
Riswandi juga membantah anggapan bahwa Catur berperan besar dalam mengangkat Persiba ke Liga 2. Menurutnya, dukungan utama datang dari Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, dan Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri.
Di sisi lain, Manajemen Persiba juga berencana mengadakan pertemuan dengan pemilik klub, M Rafil Perdana, setelah Idulfitri. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas kepemilikan saham klub yang masih sebagian dikuasai investor dari Jakarta.
“Saat ini, kepemilikan masih sekitar 30 persen. Kami akan berupaya mengambil alih kepemilikan. Jika komunikasinya alot, minimal kita minta 50 persen dari kepemilikan,” tutupnya.