Penghapusan Sistem Zonasi dalam PPDB Resmi Dihapus, DPRD Berau Ingatkan Dampaknya

diterbitkan: Senin, 14 April 2025 03:34 WITA
Anggota Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong

BERAU – Sistem Zonasi yang selama beberaapa tahun ini diterapkan dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) resmi dihapus. Pemerintah kini memberlakukan sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dengan jalur domisili.

Perubahan ini mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Berau, Feri Kombong. Dia mengutarakan kekhawatirannya akan kembali munculnya istilah sekolah favorit di kalangan murid dan orang tua murid.

Baca juga  Serahkan Rekomendasi Atas LKPJ Bupati, DPRD Berau Ingatkan OPD untuk Tindaklanjuti dengan Serius

“Ini bisa memberikan dampak bagi kualitas pendidikan di Berau, yang selama ini belum stabil. Nanti dikhawatirkan, sekolah akan memilih murid yang nilainya tinggi,” jelas Feri.

Bukan hanya itu, dia khawatir penghapusan sistem itu juga berpotensi menimbulkan dampak seperti ketimpangan kualitas pendidikan di sebuah satuan pendidikan, dan penyebara siswa yang jadi lebih tidak merata.

Baca juga  DPRD Berau Ingatkan Penerapan Parkir Elektronik di Pasar SAD Perlu Sosialisasi yang Komperhensif

Dia juga menyebut, penerapan standar pelayanan pendidikan juga harus bisa dibuat lebih merata di setiap satuan pendidikan. Hal tersebut mencakup kapasitas daya tampung untuk menerima calon peserta didik.

“Dari penghapusan zonasi, bisa saja murid diterima di sekolah yang lokasinya jauh dari domisili atau tempat tinggal mereka,” sambungnya.

Ia pun menegaskan bahwa dirinya lebih menyetujui penerapan Sistem Zonasi ketimbang SPMB. Hal itu di sebabkan karena menurutnya wilayah domisili para pelajar lebih dekat dan memudahkan akses siswa maupun siswi ke sekolah.

Baca juga  Dorong Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal, DPRD Berau Ingin Sektor Perkebunan Mandiri Dioptimalkan

Fery berharap pemerintah bisa mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi efek negatif dari kebijakan ini agar tidak menimbulkan efek lain di kemudian hari.

“Selain itu juga tidak akan ada namanya ketimpangan antar sekolah-sekolah,” pungkasnya. (adv)

Bagikan:
Berita Terkait