Terdampak Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara, Nelayan Balikpapan Keluhkan Penurunan Hasil Tangkapan

diterbitkan: Senin, 4 Agustus 2025 04:05 WITA

BALIKPAPAN – Aktivitas bongkar muat batu bara di Perairan Balikpapan diduga memberikan dampak pada kuantitas hasil tangkapan para nelayan di sekitar lokasi. Nelayan di sekitar Kelurahan Manggar Baru mengaku beberapa waktu terakhir, hasil tangkapan mereka mengalami penurunan.

Ketua Gabungan Nelayan Balikpapan, Fadlan menerangkan, penurunan hasil tangkapan disebabkan karena semakin sempitnya area tangkap, dan dugaan terjadinya pencemaran di sekitar wilayah laut.

“Pencemarannya terjadi karena sisa batu bara yang berceceran di laut karena bongkar muat,” terangnya.

Baca juga  Ekspor Melambat, Ekonomi Kaltim Tetap Diprediksi Tumbuh Positif

Dia mengaku, rekan-rekan nelayannya kerap menemukan batu bara, ban, dan berbagai limbah lain yang terjaring dalam alat tangkap mereka. Alhasil,  hasil tangkapan seperti ikan dan udang menjadi rusak sehingga berimbas pada kualitas hasil tangkapan para nelayan.

“Udang-udang dan ikan yang kami dapatkan bercampur dengan batu bara dan banyak yang patah-patah. Ini menyebabkan hasil jual menurun drastis,” jelasnya.

Baca juga  Pendapatan Asli Daerah dari Pariwisata Manggar Sudah 90 Persen

Fadlan juga mengungkapkan bahwa wilayah tangkap nelayan kini dibatasi oleh penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Wilayah laut kini dipetakan menjadi zona pelabuhan dan zona tangkap, yang membuat ruang gerak nelayan semakin sempit.

“Dulu nelayan bisa beroperasi hingga 20 hari, sekarang hanya 3 sampai 4 hari sudah habis ikan karena semua berkumpul di wilayah sempit,” kata Fadlan.

Pada akhir 2024, Ganeba bersama kelompok nelayan lainnya menggugat keputusan Kementerian Perhubungan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Baca juga  Dua Pekerja Tambang Batu Bara Tertimbun Longsor di Kecamatan Loa Janan

Gugatan tersebut menolak rencana penambahan zona bongkar muat batu bara di wilayah tangkap yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh pemerintah provinsi.

Fadlan berharap pemerintah tidak lagi memberikan izin aktivitas tongkang batu bara di wilayah tangkap nelayan. “Aktivitas bongkar muat batu bara sangat merusak ekosistem laut dan mengancam mata pencaharian kami,” pungkasnya.

Bagikan:
Berita Terkait