Pawai Budaya Peringati Hari Jadi Kampung Tumbit Dayak, Wujud Pelestarian Warisan Budaya

diterbitkan: Minggu, 22 Juni 2025 10:34 WITA
Pawai budaya dalam rangka memperingati hari jadi ke-262 Kampung Tumbit Dayak. 

TANJUNG REDEB – Masyarakat Kampung Tumbit Dayak menggelar pawai budaya pada peringatan hari jadi ke-262 kampung tersebut, Ahad (22/6/2025).

Pawai ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Bekudung Betiung yang digagas masyarakat kampung. Lebih dari sekadar perayaan, pawai budaya ini menjadi pernyataan kolektif tentang identitas dan warisan budaya yang ingin terus dijaga dan dilestarikan.

Sepanjang rute yang dimulai dari Kantor Kepala Kampung Tumbit Dayak, sebanyak 15 kelompok peserta tampil menggunakan pakaian adat, pertunjukan tarian dan musik khas nusantara.

Baca juga  Pelayanan Terganggu, Dinkes Berau Perjuangkan Nasib PTT yang Dirumahkan

Dari delapan RT, tiga SD, dua TK dan dua PAUD, semua elemen masyarakat berbaur dalam satu jalur yang sarat makna budaya.

Ketua Panitia Hari Jadi ke-262 Kampung Tumbit Dayak, Wahyu Ramdani menyebutkan, pawai ini bukan sekadar tontonan, melainkan wujud kebersamaan yang memelihara identitas kampung.

“Kami ingin masyarakat mengingat bahwa budaya adalah identitas kita. Melalui pawai ini, kita tidak hanya merayakan hari jadi kampung, tapi juga merawat warisan leluhur,” ujar Wahyu.

Baca juga  Pemkab Berau Gandeng Pihak Ketiga Percepat Penanggulangan Kemiskinan

Kehadiran anak-anak usia dini dalam pawai ini memperlihatkan bahwa pelestarian budaya tak bisa ditunda. Mereka yang mengenakan pakaian adat dan menari di depan warga, tumbuh menjadi generasi yang tidak asing dengan akar mereka sendiri.

Di sepanjang jalan, warga menyambut meriah para peserta. Beberapa orang tua bahkan tampak larut dalam kebanggaan, menyaksikan cucunya menampilkan tarian tradisional di hadapan khalayak.

Baca juga  Laporkan Jalan Putus di Pilanjau ke Gubernur Kaltim, Bupati Berau: Ini Butuh Penanganan Serius

Musik dan tabuhan alat tradisional ikut menghidupkan suasana, menambah nyawa pada iring-iringan budaya itu.

“Ini adalah salah satu acara yang paling ditunggu karena bisa menggerakkan seluruh masyarakat untuk berpartisipasi. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga,” harap Wahyu.

Dengan rangkaian yang dijalankan, perayaan ini diharap tidak hanya menjadi ajang hiburan, tapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan masyarakat Kampung Tumbit Dayak. (**)

Bagikan:
Berita Terkait