BERAU – Sebagian wilayah Berau masih terdampak genangan air kala hujan deras mengguyur Bumi Batiwakkal. Bahkan, genangan air tak hanya merendam kawasan permukiman penduduk, namun juga fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah.
Situasi ini disorot Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina. Ia mengatakan, banjir telah memberikan dampak pada aktivitas pendidikan. Termasuk pada kondisi bangunan yang kerap mengalami kerusakan usai terendam banjir.
“Karenanya, Pemkab Berau harus menyiapkan langkah penanganan pasca banjir. Khususnya terhadap gedung-gedung yang terdampak genangan banjir,” jelas Elita.
Dia memahami bahwa banjir merupakan bencana alam yang kapan datangnya tidak bisa diprediksi dengan pasti. Namun menurutnya, langkah mitigasi perlu disiapkan untuk meminimalisir dampak dari kejadian yang terjadi.
Untuk informasi, dalam musibah banjir yang terjadi di Berau beberapa waktu lalu, setidaknya 17 kampung di lima kecamatan yang ada di Berau terendam banjir. Di Kecamatan Sambaliung sendiri, setidaknya ada dua sekolah yang terendam air, dengan ketinggian mencapai satu meter.
Kepala Seksi Kelembagaan, Sarana, dan Prasarana SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Mustaring, membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebutkan bahwa kedua sekolah memang berada di kawasan langganan banjir.
“Banjir yang sedang terjadi memang di luar kendali kita. Bukan hanya sekolah yang terdampak, tapi banyak fasilitas umum lainnya juga mengalami hal serupa,” ujarnya.
Meski demikian, Mustaring menyampaikan bahwa kondisi saat ini telah berangsur pulih. Air sudah surut dan para guru serta tenaga kependidikan bergotong-royong membersihkan lingkungan sekolah. Aktivitas belajar mengajar pun telah kembali berjalan normal. (adv)