TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguatan ekosistem pendidikan.
Fokus utamanya di sini diarahkan pada peningkatan keterampilan literasi, numerasi dan pendidikan karakter melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, UPT pemerintah pusat, universitas, mitra pembangunan, taman baca masyarakat, LSM, swasta dan komunitas.
Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Bustan dalam Rapat Komite Pengarah Provinsi Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) baru-baru ini mengatakan, kolaborasi dengan ekosistem pendidikan daerah telah membuahkan hasil positif.
Berdasarkan laporan Perpustakaan Nasional, pada tahun 2024 Kaltara mencatatkan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) sebesar 72,80 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 66,7 persen.
Dengan capaian ini, Kaltara menempati peringkat 10 nasional dan menjadi salah satu provinsi dengan tingkat kegemaran membaca tertinggi di luar Pulau Jawa.
“Pencapaian ini menjadi fondasi kuat untuk memperkuat kualitas pendidikan di masa depan,” ujar Bustan.
Bustan menekankan, investasi di bidang literasi, numerasi dan karakter merupakan strategi jangka panjang. Ia mengutip studi internasional yang menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen pelajar dengan kemampuan membaca tingkat lanjut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan hingga 1,3 persen.
Oleh karena itu, Pemprov Kaltara mendukung penuh inisiatif DPRD Kaltara untuk membentuk Peraturan Daerah tentang Perbukuan dan Literasi sebagai implementasi nyata dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan.
Regulasi ini diharapkan dapat memperluas akses anak-anak terhadap buku yang bermutu dan terjangkau. Meski mencatat berbagai kemajuan, Bustan mengingatkan bahwa tantangan masih membayangi, terutama terkait kondisi geografis Kaltara yang luas dan beragam.
Ia menekankan perlunya pendekatan dan strategi berbeda untuk mempercepat pembangunan SDM, seperti memperluas pembelajaran jarak jauh, memperkuat peran komunitas, serta memberikan dukungan tambahan kepada guru di daerah terpencil.
“Penting bagi kita untuk mempererat sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota untuk membangun sistem pendidikan yang efektif, efisien dan berkelanjutan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin mengatakan, kontribusi Kaltara telah menjadi inspirasi bagi daerah lain, termasuk dalam mendorong perubahan kebijakan nasional tentang pendidikan.
“Praktik baik dari Kaltara memperkaya rujukan untuk pengembangan kebijakan pendidikan nasional yang lebih kontekstual dan berpihak pada anak,” ujar Toni.
Provincial Manager INOVASI Kaltara, Agus Prayitno mengatakan, Komite Pengarah Provinsi merekomendasikan INOVASI untuk melanjutkan dukungan terhadap transformasi pendidikan di Kaltara dengan fokus pada penguatan literasi, numerasi dan pendidikan karakter.
“Rekomendasi ini akan menjadi perhatian kami dalam mengimplementasikan program INOVASI di Kaltara,” pungkasnya. (**)