Karhutla di Bengalon Kutim Hanguskan 10 Hektar Lahan, Putung Rokok Diduga jadi Penyebabnya

diterbitkan: Selasa, 5 Agustus 2025 05:30 WITA
Tim Gabungan berupaya memadamkan api di lahan yang terbakar di Bengalon, Kutai Timur

KUTAI TIMUR –  Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Kutai Timur. Kali ini, api melahap lahan gambut di Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Minggu (3/8). Kebakaran diduga karena puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutai Timur, Muhammad Naim, mengatakan bahwa setelah menerima laporan terkait karhutla di RT 15 di Desa Sepaso Barat, petugas segera melakukan upaya pemadaman. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 22.00 WITA.

Baca juga  Cegah Karhutla, BPBD Kaltara Lakukan Mitigasi hingga Pelatihan

“Kami mengetahui adanya kebakaran setelah adanya laporan dari warga sehingga langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman,” jelas dia saat dikonfirmasi pada Senin (4/8).

Setelah itu, api kembali muncul di RT 03, yang diduga merupakan sisa dari kobaran api sebelumnya yang merambat ke area sekitar. Proses pemadaman berlangsung cukup lama hingga malam hari.

Baca juga  ASN Kutim Diperbolehkan Pakai Kendaraan Dinas untuk Mudik, Bupati: Asal Tidak Keluar Kaltim

“Sekitar pukul 17.00 api kembali muncul kemungkinan karena angin dan kondisi lahan kering dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.00 WITA,” jelasnya.

Proses pemadaman melibatkan puluhan personel gabungan dari BPBD, Damkar, TNI, Polsek Bengalon, Satpol PP, relawan Karhutla Bengalon, dan warga sekitar. Peralatan terbatas menjadi tantangan tersendiri, di antaranya hanya tersedia satu unit mesin air apung, tiga selang, dua pompa gendong, ember, dan beberapa alat bantu manual.

Baca juga  Cuaca di Berau Panas Ekstrem, Bupati Sri Ingatkan Waspada Karhutla

Menghadapi musim kemarau tahun ini, BPBD telah memperkuat sistem pemantauan dan koordinasi lintas sektor. Namun, kesadaran masyarakat masih menjadi titik lemah yang sering memicu kejadian serupa.

‎“Kalau berdasarkan informasi dari BMKG, kita memang masuk musim kemarau. Harapan kita prediksi itu bisa meleset, artinya tidak sepanjang bulan ini kemarau, semoga ada hujan,” ujar Naim.

Bagikan:
Berita Terkait