Layanan IGD dan Rawat Inap Tutup Akibat Kekurangan Nakes

diterbitkan: Senin, 20 Januari 2025 11:56 WITA
Puskesmas Biatan Lempake, Berau.

TANJUNG REDEB, – UPTD Puskesmas Biatan Lempake terpaksa menghentikan layanan instalasi gawat darurat (IGD) dan rawat inap pada Minggu (19/1/2024) karena kekurangan tenaga dokter.

Plt Kepala UPTD Puskesmas Biatan Lempake, Slamet, menjelaskan bahwa saat ini ada tiga tenaga dokter yang tidak dapat lagi mengabdi. Hal ini menyebabkan layanan di IGD dan rawat inap tidak dapat berfungsi.

“Tiga dokter umum kami kosong,” kata Slamet.

Ia merincikan, satu dari tiga dokter umum tersebut adalah tenaga pegawai tidak tetap (PTT) atau honorer di bawah dua tahun yang tidak diperpanjang kontraknya.

Sementara itu, satu dokter lainnya telah lulus sebagai CPNS di luar daerah, dan satu dokter lagi menjalankan tugas khusus dalam program Nusantara Sehat dan tidak lagi bekerja pada Selasa (21/1/2025).

Baca juga  Jangan Gunakan Anggaran Kampung Untuk Kepentingan Pribadi

Slamet menegaskan, ketiadaan tenaga kesehatan tersebut membuat pelayanan lumpuh dan jika dipaksakan, akan berdampak pada keselamatan pasien.

“Dengan berat hati, pelayanan kami tutup,” kata Slamet.

Namun, ia memastikan bahwa layanan lainnya tetap dibuka. Perawat di kamar pelayanan umum ditugaskan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada warga.

“Hanya IGD dan rawat inap saja yang tutup,” tegasnya.

Slamet juga menjelaskan bahwa Puskesmas Biatan Lempake saat ini memiliki 34 pegawai aktif yang terbagi dalam berbagai bagian seperti pelayanan kesehatan, administrasi, hingga petugas kebersihan. Namun, jumlah tersebut tidak termasuk tenaga kesehatan yang mumpuni di bidang penanganan medis gawat darurat.

Ia berharap, dalam waktu dekat tambahan tenaga kesehatan dapat dilakukan oleh Dinkes Berau, mengingat pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

Baca juga  Tahun Ini, Pemkab Upayakan Penambahan RTH Dalam Kota

“Kami mendapat informasi tentang penerimaan pegawai, tapi belum tahu kapan tenaga kesehatan itu akan aktif,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, mengatakan bahwa keputusan untuk menghentikan layanan ini merupakan tindak lanjut dari surat kementerian yang diedarkan oleh Sekretariat Daerah (Setda) Berau.

“Ini sama halnya dengan yang telah dilakukan awal tahun kemarin,” ungkapnya.

Pihaknya tidak dapat berbuat banyak, hanya memastikan bahwa proses seleksi CPPPK hingga CPNS diikuti oleh para tenaga honorer.

Selama dua tahun terakhir, Dinkes Berau hanya menerima puluhan tenaga kesehatan. Sisanya bekerja di atas tahun tersebut.

Rekrutmen honorer pun dibuka selama itu, namun hanya untuk tenaga kesehatan di bidang pelayanan dokter spesialis, gigi, dan umum.

Baca juga  Sentra Tenun Kampung Sukan Tengah Menjadi Harapan Baru Ekonomi Berau

Konsultasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta di level provinsi telah ditempuh selama dua pekan.

“Kami sudah aktif mencari solusinya, tapi memang harus dijalankan dulu sementara ini,” kata Lamlay.

Ia juga menyampaikan bahwa keputusan tersebut membuat pelayanan kesehatan menjadi terhambat dan lebih lambat dari biasanya.

Namun, ia memastikan tidak ada layanan yang tutup selain IGD dan rawat inap, dan pelayanan tetap berjalan sesuai jam yang telah ditentukan.

“Proses pelayanan tetap berjalan,” kata Lamlay.

Ia berharap ke depan para tenaga honorer dapat mendapatkan solusi dari pemerintah.

Lamlay juga meminta agar para tenaga kesehatan dapat bersabar menunggu langkah selanjutnya dari Pemkab Berau.

“Kami akan berupaya agar tenaga honorer tetap bekerja,” tutupnya. (*)

Topik: ,
Bagikan:
Berita Terkait