TANJUNG SELOR – Kondisi kelistrikan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) masih kerap mengalami gangguan.
Hal itu dikarenakan ketersediaan daya listrik yang kecil. Menyikapi hal itu, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara berupaya agar kebutuhan listrik di Pulau Tarakan itu mendapatkan pasokan dari Kalimantan daratan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara, Yosua Batara Payangan mengatakan, sokongan daya listriknya bisa diperoleh dari Tanjung Selor atau dari Berau.
“Saat ini beban puncaknya sudah tinggi dan kebutuhan dayanya semakin tinggi seiring perkembangan Kota Tarakan,” ujarnya.
Dengan sifat isolated pelayanan dari PLN, tidak memungkinkan memberikan pelayanan yang maksimal. Untuk itu, Gubernur Kaltara telah mengusulkan untuk segera dibangun jaringan listrik tegangan tinggi interkoneksi Kalimantan-Tarakan.
“Nanti seperti SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) tapi melalui bawah laut,” jelasnya.
Untuk jalurnya, itu akan diseberangkan dari Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan menuju Kota Tarakan.
Tidak ada pilihan lain untuk menambah daya listrik di Tarakan. Jaringan listrik interkoneksi Kalimantan-Tarakan ini akan sama metodenya dengan listrik yang ada di Pulau Jawa dan Bali.
“Daya listriknya nanti bisa dari Tanjung Selor, dari Berau, atau dari mana saja. Apalagi kalau PLTA nanti sudah ada,” tuturnya.
Ia mengatakan, usulan itu telah disampaikan kepada Kementerian ESDM melalui Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan. (**)