BERAU – Dampak banjir yang baru-baru ini terjadi di tiga kampung di Berau masih dirasakan petani. Banjir yang terjadi di Kampung Benar Bau, Pegat Bukur dan Inaran ini pun mendapat perhatian dari DPRD Berau.
Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi P Mangunsong menyampaikan keprihatinannya dengan situasi yang terjadi, terutama bagi para petani yang turut merasakan kerugian besar atas terjadinya bencana tersebut.
Rudi menerangkan, tiga kampung yang merasakan banjir merupakan wilayah-wilayah yang terkenal sebagai sentra pertanian padi dan sayur. Sehingga, akibat dari banjir tersebut, sebagian besar lahan yang produktif tersebut jadi gagal panen.
“Situasi ini perlu untuk diperhatikan, selain berdampak pada kelangkaan stok juga jelas merugikan para petani. Saya minta semua pihak untuk bisa memperhatikan kejadian tersebut,” jelas Rudi.
Rudi juga mendorong agar pemerintahb daerah, juga termasuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah terdampak untuk bisa segera mengulurkan tangan membantu para petani.
“Semoga bantuan dari masyarakat dan perusahaan-perusahaan bisa membantu meringankan beban mereka. Tapi, pemerintah juga harus proaktif, apa lagi lahan sawah mereka habis terendam, petani kesulitan untuk menanam kembali,” tambahnya.
Dia menjelaskan, bahwa sektor pertanian dan perkebunan di Berau harus benar-benar mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Pasalnya, kedua sektor tersebut memiliki peran besar dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan di Bumi Batiwakkal. (adv)