TANJUNG SELOR – Ratusan umat Buddha Vihara Parama Sinar Borobudur di Kalimantan Utara (Kaltara) merayakan acara Abhisekha Rupang Buddha di Kota Tarakan beberapa hari lalu.
Rupang Buddha yang diabhisekha ini adalah replika Arca Buddha yang ditemukan di Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) dan memiliki nilai histori dengan pulau Kalimantan.
“Abhisekha Rupang Buddha digelar dengan hikmat dan sakral yang dihadiri oleh 6 Bhante, 1 Samanera dan 3 Atthasilani, serta ada juga Sanghanayaka (ketua umum) Sangha Theravada Indonesia, YM. Sri Subhapannyo Mahathera,” ujar Ketua Umum Waisak Bersama Keluarga Besar Theravada Indonesia (KBTI) Kaltara, Hendy Dermawan, Selasa (22/4/2025).
Acara ini dihadiri sekitar 500 umat Buddha dan perwakilan umat dari beberapa vihara di Kaltara. Bahkan, dalam uraian Dhamma, Bhante Dhammasubho berpesan bahwa keberadaan sebuah Vihara harus multifungsi, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga bisa sebagai tempat wisata religi.
“Beliau juga berpesan bahwa Rupang Buddha yang indah, agung dan mendamaikan sehingga setiap pengunjung juga terinspirasi agar hatinya menjadi indah dan damai,” katanya.
Ia menjelaskan, selain acara Abhisekha Rupang Buddha, di hari yang sama juga dilakukan Pindapata, yakni tradisi mempersembahkan makanan kepada para Bhikkhu, Samanera dan Atthasilani.
“Pindapata dan Abhisekha merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dalam rangka menyambut Hari Raya Trisuci Waisak 2569/2025,” tuturnya.
Hendy menambahkan, puncak perayaan Hari Raya Trisuci Waisak 2569/2025 akan dilaksanakan Dharmasanti Waisak oleh KBTI Kaltara yang dipusatkan di Kota Tarakan pada 17 Mei 2025 mendatang. (**)