Bupati Sri Apresiasi Transformasi Digital Ruang Baca Perpustakaan Berau 

diterbitkan: Jumat, 18 Juli 2025 09:51 WITA
Bupati Berau, Sri Juniarsih.

Bupati Berau – Sri Juniarsih.

 

 

TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih memberikan apresiasi terhadap transformasi digital ruang baca perpustakaan Berau.

Di tengah kecilnya angka minat baca yang hanya berada di bawah 40 persen, transformasi digital ruang baca perpustakaan Berau saat ini dianggap baik.

Bupati Sri mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah memberikan akses pendidikan yang terbuka bagi semua masyarakat di Bumi Batiwakkal— nama lain dari Berau.

Salah satunya memastikan pemerataan pendidikan yang selaras dengan peningkatan jumlah minat baca kawula muda Bumi Batiwakkal.

Baca juga  Bupati Sri Ingatkan Kepala Kampung di Berau Jangan Main-main dengan Uang Negara

“Akses pendidikan bahkan ke perpustakaan sudah sangat mudah, semua bisa merasakan program ini,” kata Bupati Sri.

Artinya, mendapatkan informasi dan bahan bacaan yang semakin mudah, sudah bukan menjadi alasan warga Berau untuk menurunkan minat baca.

Menyempatkan waktu selama satu sampai dua jam sehari untuk membaca informasi yang penting akan berdampak baik dalam melatih pemikiran kritis.

“Tentu ini akan berdampak baik pada pembangunan manusia di masa yang akan datang,” tuturnya.

Ia pun terus mendukung inovasi yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Berau yang saat ini telah menyediakan ruang digital bagi para pembaca.

Baca juga  Empat Komunitas Adat di Berau Ajukan Pengakuan Masyarakat Hukum Adat

“Semoga ini bisa meningkatkan semangat kawula muda untuk datang ke perpustakaan dan gunakan gadget dengan baik,” harap Bupati Sri.

Sebelumnya, Kepala Dispusip Berau, Yudha Budi Santosa menyebutkan, generasi muda saat ini lebih tertarik pada layar gadget ketimbang lembaran buku.

“Ini yang mendorong kami untuk mengubah pendekatan ke arah digitalisasi yang lebih interaktif,” ucapnya.

Dispusip Berau ingin menjadikan literasi sebagai sesuatu yang tidak hanya penting, tapi juga menyenangkan dan mudah diakses.

Baca juga  Lomba Tradisional hingga Adat Suku Berau Dikenalkan lewat Festival Abutta Banua

“Kami ingin menciptakan pengalaman baru di perpustakaan, bukan hanya datang untuk membaca, tapi juga bisa menikmati waktu dengan nyaman. Ada ruang baca, komputer umum, hingga tempat rekreasi. Semuanya gratis,” katanya.

Menariknya, semua layanan dapat diakses oleh masyarakat umum tanpa harus menjadi anggota. Tapi, bagi yang membuat kartu keanggotaan, ada keuntungan lebih, yakni bisa meminjam buku untuk dibawa pulang dalam jangka waktu tertentu.

“Kami ingin masyarakat menikmati perpustakaan bukan hanya sebagai tempat mencari buku, tapi juga tempat mencari inspirasi,” pungkasnya. (*/adv)

Bagikan:
Berita Terkait