NUSANTARA – Beberapa bank di Indonesia akan memulai pembangunan gedung di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2025 ini. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, keenam bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) Bank Kaltimtara, dan Bank Central Asia (BCA).
“Enam bank tersebut diitargetkan mulai beroperasi pada 2026,” terang Basuki dalam keterangan resminya.
Basuki menerangkan, pemerintah akan terus mengalokasikan anggaran untuk membangun infrastruktur dasar di sekitar kawasan perbankan. Ia menambahkan, ketika bank-bank tersebut mulai beroperasi, kalan dan Multi Ulitilty Tunnel (MUT) juga akan siap digunakan.
“Kemarin anggaran sudah disetujui, tidak diblokir, Rp 4,2 triliun untuk infrastruktur yang melewati kawasan investasi yang sudah groundbreaking,” tambahnya.
Sebelumnya, Basuki menyampaikan Presiden Prabowo Subianto menganggarkan Rp 48,8 triliun untuk pembangunan IKN periode 2025-2029. Prabowo mengalokasikan nominal tersebut seiring targetnya menjadikan ibu kota baru di Kalimantan Timur sebagai ibu kota politik pada 2028 mendatang.
Adapun untuk tahun ini, setelah pemerintah melakukan pemangkasan anggaran, Basuki mengatakan Otorita IKN memiliki anggaran Rp 5,042 triliun untuk membiayai pengelolaan sarana dan prasarana di IKN yang telah dibangun pada periode 2022-2024. Selain itu, untuk meneruskan paket baru di IKN melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) awal. Sementara anggaran Rp 199,985 miliar dialokasikan untuk belanja pegawai. Namun, Basuki juga mengajukan tambahan anggaran Rp 8,1 triliun.
Terkait dengan pembangunan IKN tahun ini, Basuki mengklaim akan ada investasi senilai Rp 6,49 triliun yang masuk melalui groundbreaking tahap 9. Investasi ini berasal dari sektor pendidikan, perhotelan, hunian, ritel, dan perkantoran.
Basuki berujar, investasi tersebut berasal dari Universitas Negeri Surabaya yang mau menanam modal RP 150 miliar, PT Makmur Berkah Hotel senilai Rp 950 miliar, PT Citadel Group Indonesia senilai Rp 3,97 triliun, PT Vitka Delifood senilai Rp 20 miliar, dan PT Puri Persada Lampung senilai Rp 1,4 triliun.
Kendati demikian, Basuki belum memastikan kapan groundbreaking tahap 9 dilaksanakan. Namun, kemungkinan tidak ada seremoni seperti 8 tahap groundbreaking yang dilaksanakan di era Presiden Jokowi. “Karena Pak Presiden inginnya kalau ke sana (ke IKN) meresmikan,” kata Basuki saat ditemui media usai rapat bersama Komisi II DPR RI pada Rabu, 12 Februari 2025.