TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang kembali membawa suara dari wilayah perbatasan Kaltara ke forum nasional.
Dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa, Gubernur Zainal menyoroti persoalan klasik yang hingga kini membelit kawasan perbatasan provinsi ke-34 ini.
Khususnya akses darat pada jalan Malinau-Krayan yang hingga kini masih belum operasional.
Gubernur Zainal menyebutkan, masalah utama di sini adalah belum adanya jembatan di beberapa sungai penting di wilayah perbatasan itu, salah satunya pada Sungai Binuang.
Akibatnya, logistik dan kebutuhan pokok masyarakat Krayan masih lebih mudah didatangkan dari Malaysia ketimbang dari wilayah Indonesia atau dari dalam negeri.
“Kalau jembatan itu sudah terbangun, nanti sembako tak perlu lagi dibeli dari Malaysia. Semuanya bisa masuk dari Malinau,” ujar Gubernur Zainal, Rabu (8/10/2025).
Keluhan tersebut langsung disambut baik oleh Menkeu Purbaya. Ia memastikan akan mengucurkan dana sebesar Rp150 miliar dari APBN untuk pembangunan satu jembatan pada akses Malinau-Krayan, yakni Jembatan Binuang.
Namun, Gubernur Zainal menilai itu bisa lebih optimal bila dibagi untuk dua titik sekaligus.
“Kalau memungkinkan, nanti kita bangun dua jembatan, Jembatan Binuang dan Jembatan Semamu. Memang Rp150 miliar itu untuk satu jembatan, tapi kalau lebih, bisa kita pakai untuk dua jembatan,” katanya.
Tak luput Gubernur Zainal juga mengisahkan pengalamannya sendiri menembus jalur Malinau–Krayan yang panjangnya sekitar 200 kilometer. Ia menyebut perjalanan itu memakan waktu tiga hari dua malam dengan medan ekstrem.
“Di sana itu garuda di dadaku, Malaysia di perutku. Untung mereka ini masih setia pada NKRI,” ucapnya. (**)






