BERAU – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan DPRD Berau dan PT Hutan Sanggam Berau (HSB) mengungkap kabar menggembirakan. Perusahaan Daerah (Perusda) tersebut diproyeksikan mencatat pendapatkan hingga Rp7 miliar di akhir 2025 ini.
Merespons kabar baik tersebut, Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina mengingatkan agar Perusda tidak menjadi terlalu profit oriented atau berorientasi pada keuntungan semata. Aspek lingkungan harus tetap bisa menjadi acuan utama dalam mengerjakan pola bisnis.
“Kelestarian hutan dan ekosistem di dalamnya harus bisa diperhatikan. Terlebih kondisi alam di Berau itu merupakan ciri khas daerah ini,” terang Elita.
Dia mengingatkan, perkembangan bisnis dan pembangunan yang tengah dikebut pemerintah, termasuk Perusda adalah hal yang baik. Namun hal tersebut harus dibarengi dengan upaya menjaga lingkungan.
“Kita jangan sampai lupa, bahwa Hutan Sanggam bukan sebatas sumber daya, tapi juga identitas dan penyangga kehidupan bagi masyarakat Berau,” sambungnya.
Sebelumnya, Manajer Tamhut Binsos PT HSB, Anwar Kalfangare, mengatakan capaian yang berhasil diraih PT HSB merupakan kerja sama semua pihak. Angka yang disampaikannya dalam RDP memang merupakan capaian tertinggi sejak Perusda tersebut berdiri pada tahun 2003.
“Alhamdulillah, tahun ini menjadi pencapaian tertinggi kami sejak berdiri. Kami optimis pendapatan mencapai Rp7 miliar, dan kontribusi terhadap PAD bisa berada di kisaran Rp1,9 hingga Rp2 miliar,” ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD beberapa waktu lalu.
Meski dihadapkan pada tantangan cuaca dan keterbatasan lahan produksi, Anwar menegaskan perusahaan tetap menjaga stabilitas keuangan. Fokus utama, kata dia, bukan hanya mengejar keuntungan besar, tetapi memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.
“Lebih baik stabil dan sehat secara finansial daripada hanya mengejar untung sesaat tapi rugi di tahun berikutnya,” tutupnya. (adv)






