Puluhan Murid SDN 03 Nunukan Selatan Terkena Diare Usai Konsumsi Makan Bergizi Gratis

diterbitkan: Jumat, 17 Januari 2025 01:25 WITA
Ilustrasi dapur umum penyedia makan bergizi gratis.

NUNUKAN, – Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), diduga terkena diare setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 13 Januari 2025. Tak hanya murid, beberapa guru yang turut mencicipi makanan tersebut juga mengalami gejala serupa.

Kepala SDN 03 Nunukan Selatan, Haeruddin, menjelaskan bahwa kejadian ini mulai terdeteksi pada malam hari, setelah anak-anak menyantap menu MBG yang disajikan dua kali, yaitu pada pagi dan siang hari.

Baca juga  Prabowo Minta Ada Museum Demokrasi, Gedung Legislatif dan Yudikatif di IKN Didesain Ulang

“Kejadian ini mulai ramai pada malam hari, kemungkinan setelah santap menu MBG siang. Sedangkan menu MBG pagi tidak menimbulkan gejala diare pada anak-anak,” ungkap Haeruddin.

Menu MBG yang disajikan saat itu berupa ayam kecap dengan beberapa sayuran.

“Saat ini kondisi anak-anak sudah pulih semua. Setelah kasus ini muncul, kami langsung berkoordinasi dengan pengelola MBG dan melibatkan Babinsa setempat,” tambahnya.

Haeruddin mengungkapkan bahwa sejumlah murid yang terkena diare berasal dari Kelas 3C (17 murid) dan Kelas 2B (12 murid), dengan beberapa kelas lainnya juga terpengaruh.

Baca juga  Percepatan MBG Perlu Rp25 Triliun Tiap Bulannya, Tiga Juta Anak Ditarget Bisa Rasakan Program MBG

“Guru tidak mendapatkan jatah MBG, tetapi ada makanan yang tidak terpakai, jadi diberikan kepada guru,” jelasnya.

Meski mengalami diare, para murid tidak dilarikan ke rumah sakit atau puskesmas dan hanya ditangani oleh orang tua masing-masing.

“Alhamdulillah, setelah ditangani oleh orang tua, mereka sudah sembuh dan kembali normal karena tidak terlalu berbahaya. Namun, banyak juga murid yang tidak mengalami diare setelah mengonsumsi MBG tersebut,” ujarnya.

Baca juga  Jaga Kamtibmas di Wilayah Hukum Polda Kaltara, Personel Ditsamapta Rutin Patroli Dialogis

Terkait penyebab kasus ini, Haeruddin menduga bahwa masalah timbul karena ada menu yang sudah terlalu lama dimasak atau sudah basi.

“Kami sudah melakukan pertemuan dengan pengelola atau penanggung jawab. Meskipun alasan mereka kurang jelas, kasus ini akan mereka jadikan evaluasi untuk perbaikan di masa depan,” katanya.(*)

Bagikan:
Berita Terkait