TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih memberikan respons serius terhadap polemik antara pedagang yang berjualan di trotoar jalan protokol dengan petugas Satpol PP Berau.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tentu menginginkan setiap masyarakat, tak terkecuali para pedagang ini dapat tetap bisa mendapatkan rezeki untuk menyambung penghidupan. Namun harus dilakukan dengan taat aturan.
“Perlu dilakukan pendataan para pedagang keliling yang berjualan di trotoar jalan. Ini dilakukan dengan tujuan agar pemerintah dapat memberikan solusi secara tepat sasaran kepada masyarakat,” kata Bupati Sri, Rabu (11/5/2025).
Bupati Sri mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah membangun satu kawasan ekonomi kreatif yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Jika sesuai rencana, bangunan Creative Hub dan UMKM Center dapat difungsikan pada 2027. Tempat itu dibuat khusus untuk menjadi wadah bagi para generasi muda dan pelaku ekonomi kreatif di Berau.
Ia menuturkan, pemusatan lokasi tersebut dilakukan demi memastikan kawasan perkotaan tidak kumuh akibat penggunaan fasilitas pemerintah yang tidak sesuai fungsinya.
“Bangunannya tahun depan akan mulai didirikan,” katanya.
Saat ini, para pedagang diminta untuk lebih legowo. Karena, sejatinya para petugas hanya menjalankan amanah Perda Nomor 13 Tahun 2012 tentang Penertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat.
“Silakan (petugas) lakukan pertemuan dengan para pedagang,” imbuh Bupati Sri.
Menurutnya, pemerintah saat ini tengah fokus membangun kawasan wisata yang memiliki prinsip sapta pesona, khususnya terkait ketertiban, keamanan dan kebersihan.
Target tersebut diharapkan dapat dikawal serius oleh Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Satpol PP, hingga Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan.
“Jadi dinas-dinas ini memiliki peran penting dalam pembangunan kawasan wisata yang ramah terhadap pengunjung. Termasuk para pedagang juga harus dilibatkan. Dengarkan aspirasi mereka,” pungkasnya. (*/adv)






