TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) saat ini tengah melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltara periode tahun 2025-2029.
Sebagai bentuk ikhtiar penyempurnaan, berbagai langkah terus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Teranyar, konsultasi publik rancangan awal dari RPJMD itu dilakukan oleh Bappeda dan Litbang Kaltara.
Dalam konsultasi publik rencana pembangunan 5 tahun ke depan itu, Kepala Bappeda dan Litbang Kaltara, Bertius ‘mendorong’ 5 isu strategis daerah untuk dibahas bersama-sama.
Adapun 5 isu strategis daerah yang menjadi catatan Bappeda dan Litbang Kaltara itu yang pertama belum optimalnya hilirisasi industri hasil SDA dalam peningkatan nilai tambah pada produk unggulan daerah.
“Kedua, belum optimalnya pelaksanaan transportasi ekonomi hijau, ekonomi biru dan penyediaan energi baru terbarukan pada upaya penguatan tata kelola lingkungan hidup,” kata Bertius, Jumat (11/4/2025).
Ketiga, belum optimalnya pemenuhan infrastruktur dan aksesibilitas layanan dasar yang merata dan berkeadilan di kawasan daratan, kawasan perbatasan, kawasan pesisir dan pantai secara terintegrasi.
Keempat, masih berpotensinya segregasi dan konflik sosial dalam penyelenggaraan inklusif sosial, peningkatan kualitas dan daya saing SDM. Terakhir, belum optimalnya tata kelola dan pelayanan pemerintahan yang responsif berbasis digital.
“Harapannya melalui konsultasi publik ini isu strategis daerah itu dapat menjadi perhatian sebagai dasar untuk melakukan pembangunan selama 5 tahun ke depan,” pungkasnya. (**)