TANJUNG SELOR – Sebanyak 12 perusahaan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sukses meraih penghargaan bergengsi Zero Accident dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker). Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), sebagai bentuk apresiasi atas komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan pekerja di lingkungan kerja.
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, yang turut menghadiri acara tersebut, menekankan pentingnya keselamatan di tempat kerja.
“Meningkatkan kualitas keselamatan kerja adalah langkah vital dalam melindungi para pekerja dan memastikan kelangsungan bisnis,” ujar Zainal.
Ia berharap, melalui penghargaan ini, perusahaan dapat terus berkomitmen pada keselamatan kerja sekaligus meningkatkan produktivitas.
Dalam kesempatan yang sama, Zainal juga menyoroti permasalahan serius yang dihadapi dunia kerja, yaitu kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit yang menjadi ancaman besar bagi produktivitas di Indonesia adalah HIV/AIDS. Menurut Zainal, penyakit ini, yang hingga kini belum ditemukan obatnya, memiliki dampak luas, bukan hanya pada kesehatan pekerja, tetapi juga pada ekonomi perusahaan dan masyarakat.
“HIV/AIDS dapat menyebabkan penurunan produktivitas. Meski pengobatan rutin bisa membantu pengidapnya, daya tahan tubuh mereka tetap akan menurun, yang pada akhirnya dapat berujung pada kematian. Ini membawa konsekuensi serius tidak hanya bagi individu yang terkena, tetapi juga bagi perusahaan dan masyarakat luas,” tegas Zainal.
Menambahkan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltara, Haerumuddin, menjelaskan bahwa dari ratusan perusahaan yang beroperasi di Kaltara, hanya 12 perusahaan yang berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan penghargaan Zero Accident. Penilaian ini didasarkan pada laporan kinerja perusahaan selama tiga tahun berturut-turut tanpa adanya kecelakaan kerja di lokasi operasional.
“Ini adalah pencapaian luar biasa. Dari seleksi yang kami lakukan, hanya 12 perusahaan yang tidak mengalami kecelakaan kerja selama tiga tahun berturut-turut. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menerapkan standar keselamatan tinggi,” ujarnya.
Salah satu perusahaan yang menerima penghargaan ini adalah PT PKN, yang secara rutin mendapatkan penghargaan Zero Accident setiap tahunnya.
“Selama mereka memenuhi syarat, kami akan terus memberikan penghargaan ini. Jika mereka berhasil mempertahankan prestasi ini selama tiga kali berturut-turut, kami juga akan mengusulkan adanya reward khusus dari pemerintah,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT PKN, Nattapon Ngamphol, menyampaikan bahwa pencapaian ini bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yang konsisten.
“Kami hanya menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan, memastikan setiap proses kerja dilakukan sesuai dengan aturan dan prioritas keselamatan,” jelasnya.
Menurutnya, kunci keberhasilan PT PKN mempertahankan zero accident selama beberapa tahun berturut-turut adalah komitmen dari manajemen puncak yang diteruskan hingga ke seluruh tingkatan.
“Mulai dari top manajemen hingga level bawah, semua berkomitmen menjaga keselamatan. Kami selalu mengutamakan SOP, dan ini yang membuat kami berhasil mencapai target tanpa kecelakaan,” terangnya.
Dengan pencapaian ini, PT PKN berkomitmen untuk terus mempertahankan standar tinggi dalam keselamatan kerja, menjadikannya sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas operasional perusahaan. (nt)