BERAU – Meski menjadi rumah sakit andalan warga Berau, RSUD Abdul Rivai bukan satu-satunya fasilitas kesehatan yang mendapat perhatian dari DPRD Berau. Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau, Ahmad Rifai juga menyoroti perkembangan RSUD Talisayan.
Pria yang akrap disapa Rifai ini menilai kedua bangunan di rumah sakit tersebut belum layak untuk memberikan fasilitas kesehatan berkualitas bagi warga Bumi Batiwakkal. Khusus untuk RS Talisayan, ia mendorong pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Berau untuk mulai merencanakan pembangunan dan ekspasi fasilitas rumah sakit.
“Kalau RSUD Abdul Rivai kan sudah dibangun gedung baru. RS Talisayan ini yang sekarang harus jadi pekerjaan penting bagi pemerintah,” jelas Rifai.
Dia mengatakan, jangan memaksakan operasional rumah sakit jika bangunannya saja dalam kondisi yang belum layak. Karena, kelayakan bangunan rumah sakit akan menjadi wajah utama bagi sarana dan fasilitas lain di dalam rumah sakit.
“Mau dipaksakan untuk melayani masyarakat, tapi harus mempertimbangkan tenaga kesehatan atau tenaga medis. Termasuk berbagai fasilitas, saranan dan prasarana di rumah sakitnya,” sambungnya.
Untuk informasi, hingga Oktober 2024 lalu, RSUD Talisayan Berau masih terakreditasi D. Pemkab Berau tengah mendorong agar RSUD tersebut bisa mengelola keuangannya secara mandiri dan menjadi Badan Usaha Layanan Umum Daerah (BLUD).
Pemkab Berau menganggap, dengan status BLUD, akan memudahkan manajemen rumah sakit dalam melakukan akselerasi peningkatan pelayanan. Sebab, sepenuhnya kewenangan berada di tangan direktur rumah sakit.
Mulai dari peningkatan pelayanan rumah sakit, penambahan sumber daya manusia seperti dokter spesialis sampai perawat, hingga pegawai penunjang rumah sakit yang semua SDM-nya dibiayai oleh rumah sakit.(adv)