BERAU – Instruksi untuk melakukan efisiensi anggaran yang diperintahkan pemerintah pusat menimbulkan kekhawatiran terhadap gelaran Pesta Adat Rakyat Berau, Manutung Jukut yang biasa digelar setiap tahun.
Gelaran Manutung Jukut biasanya dilakukan sebagai salah satu event unggulan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Bumi Batiwakkal. Acara tersebut merupakan tradisi membakar ikan bersama dengan melibatkan masyarakat Berau.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto pun menyayangkan jika nantinya Manutung Jukut tidak digelar di tahun 2025 ini. Karenanya, ia meminta Pemkab Berau untuk bisa memikirkan langkah alternative lain.
“Jadi jangan cuma bergantung dengan APBD saja. Terlebih di tengah efisiensi anggaran yang terus dilakukan,” ucap Subroto.
Dia mengusulkan agar Pemkab Berau bisa menggandeng pihak ketiga untuk mendukung penyelenggaraan Manutung Jukut. Dengan begitu, APBD Berau tidak terlalu terbebani di tengah efisiensi anggaran.
Menurutnya peran aktif pemerintah sangat dibutuhkan untuk membangun komunikasi dan menjalin kemitraan dengan dunia usaha sebagai bentuk kolaborasi dalam pelestarian budaya lokal di Kabupaten Berau.
“Tapi tergantung pemerintah daerah sendiri untuk melobi dan menggandeng perusahaan-perusahaan tersebut,” katanya.
Namun harapannya tentang pelaksanaan Manutung Jukut tak berarti pihaknya menantang keputusan pemerintah pusat berkaitan dengan penghematan belanja daerah.