SAMARINDA – Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim menganggap kondisi Jembatan Mahakam masih bisa dilewati. Sehingga tidak perlu ditutup untuk sementara waktu.
Namun meski begitu, DPRD Kaltim tetap meminta agar Jembatan Mahakam ditutup sesuai dengan rekomendasi yang sudah mereka sampaikan beberapa waktu lalu. Anggota Komisi II DPRD Kaltim Muhammad Husni Fahruddin menegaskan agar aktivitas lalu lintas di atas Jembatan Mahakam bisa dihentikan.
Hal ini dia minta bukan tanpa alasan. Pihaknya berkaca pada kejadian Jembatan Tenggarong Kutai Kartanegara (Kukar) yang pernah runtuh pada 26 November 2011 yang tak menutup kemungkinan hal itu juga bisa saja terjadi di Jembatan Mahakam Samarinda apabila tidak dilakukan penutupan sementara.
“Jembatan Kukar itu sudah sempat diperiksa dan dinyatakan aman tapi akhirnya rubuh, padahal ada banyak masukan masyarakat untuk ditutup karena melihat perenggangan dan pelebaran jalan pada jembatan tapi pada akhirnya ambruk kan,” sebut Ayub, sapaan akrab Husni Fahruddin
Hilangnya fender jembatan menurutnya akan semakin berbahaya apabila tidak dilakukan penutupan sementara, karena bisa saja peristiwa serupa akan terulang kembali saat kondisi fender masih belum diperbaiki.
“Sementara ini kan fender masih belum ada pasca ditabrak, artinya jika ada peristiwa serupa kapal bisa saja langsung menabrak pilar jembatan, kalau sudah begitu lebih beresiko,” tegasnya.