BERAU – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi salah satu program unggulan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Sebagian besar daerah di Indonesia pun mulai melaksanakan program ini sejak semester genap tahun ajaran 2024/2025.
Sayangnya, Berau jadi salah satu daerah yang belum melaksanakan program tersebut. Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto mengatakan, sebelum program MBG berjalan, sudah seharusnya pemerintah daerah melakukan penelitian dan pengembangan maksimal pada sektor pertanian, peternakan, perikanan dan tanaman pangan Holtikultura lokal.
“Sebelum programnya jalan, lakukan penelitian pengembangan terhadap sektor usaha lokal pertanian, perikanan peternakan secara bertahap dan teliti,” jelasnya.
Dengan demikian, jika program MBG sudah berjalan, maka barang-barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan MBG bisa terjamin. Dia juga meminta adanya laporan terkait aktivitas perbulan hingga perminggu untuk hasil produksi sektor pertanian, peternakan dan perikanan hingga tanaman pangan hortikultura di Berau.
“MBG ini tidak fokus pada program makannya saja, tapi bagaimana perputaran ekonomi di kalangan masyarakat lain. Jadi semuanya bisa turut merasakan dampak positifnya,” sambung dia.
“Libatkan juga para petani dari empat sektor itu untuk membahas kebutuhan makanan bergizi gratis di Berau bagi pelajar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dedy menginginkan pasokan utama program MBG ke depan harus punya dapur umum yang higienis yang berstandar khusus dengan dukungan dinas kesehatan.
“Kita berharapnya, jika terealisasi pastikan ketahanan pangan di Berau kuat dan pemenuhan makanan bergizi bagi pelajar sekolah di 13 kecamatan menjadi perhatian bersama,” tutupnya. (adv)